5 Fakta Ribuan Warga Cianjur Terima Bansos Ayam Hidup
CIANJUR, iNews.id - Sebanyak 6.000 Warga Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat menerima bantuan sosial (bansos) berupa ayam hidup di samping komoditas lainnya. Bantuan tersebut masuk dalam Program Bantuan Pangan non Tunai (BPNT).
Penyaluran bansos tersebut menimbulkan polemik di tengah warga. Sebagian keluarga penerima manfaat (KPM) tak mempersoalkan bantuan berupa ayam hidup tersebut, namun tak sedikit yang keberatan.
Berikut fakta-fakta soal bansos ayam hidup, Senin (1/2/2021):
1. Bisa Dipotong Langsung atau Diternakkan
Salah satu warga Cianjur, Baden menilai bansos berupa ayam hidup menguntungkan KPM karena ayam bisa dipelihara dan diternakkan atau disembelih dalam keadaan segar. Dalam BPNT tersebut, standar berat ayam hidup yaitu satu kilogram.
“Selain ayam hidup, komoditi yang disalurkan telur enam butir, sayuran wortel setengah kilogram, tahu satu bungkus, jeruk empat butir serta bantuan pangannya berupa beras sebanyak sembilan kilogram,” kata Baden di Cianjur, Selasa (26/1/2021).
2. Sebagian Ayam yang Diterima dalam Keadaan Mati
Warga Cianjur yang kecewa dengan BPNT itu memprotes pemberian ayam hidup. Mereka tak menyangka pemenuhan protein hewani diberikan dalam bentuk ayam hidup. Selama ini, mereka diberikan daging ayam beku.
Bahkan beberapa KPM tak bisa menikmati bantuan tersebut karena ayam yang diterima mati dalam beberapa jam saja.
"Pastinya keberatan karena biasanya tinggal mengolah sekarang harus mengurusi ayam hidup. Bahkan ada yang baru menerima ayamnya sudah mati," kata Gofur, Warga Pagelaran.
3. Dinsos Cianjur Tak Tahu
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Surya mengaku baru mendapat laporan terkait daging ayam diganti ayam hidup. Dia menilai, ayam hidup tidak masuk dalam pedoman umum program BPNT.
"Ini baru pertama kali ada komoditas yang diganti dengan ayam hidup, bukan daging ayam potong yang diterima KPM. Kami baru mendapat laporan terkait hal tersebut. Namun, selama tidak ada yang keberatan, mungkin bukan masalah. Tapi kami akan tindak lanjuti terkait 6.000 lebih KPM menerima ayam hidup dari e-Waroeng di Kecamatan Pagelaran," katanya.

4. Camat Pagelaran Pastikan Tak Ada Ayam Hidup yang Mati
Camat Pagelaran Deni Widya Lesmana menepis informasi KPM yang menerima ayam mati. Selama penyerahan kepada warga, tak ditemukan ayam yang mati tersebut.
“Selama penyaluran ayam hidup tidak menemukan adanya keluhan atau protes dari warga penerima manfaat BPNT,” kata Deni.
5. Polisi Turun Langsung
Polres Cianjur menerjunkan tim ke Pagelaran untuk menyelidiki pembagian ayam hidup dalam program BPNT. Kapolres Cianjur, AKBP M. Rifai akan mendalami kasus tersebut apakah sesuai pedoman umum BPNT atau tidak.
Sejumlah saksi, termasuk dari KPM yang keberatan dan supplier yang memasok ayam hidup ke e-Warong dipanggil. Penggalian keterangan dari saksi akan dilakukan sebelum menetapkan tersangka.
Editor: Rahmat Fiansyah