Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polri Gelar Gerakan Pangan Murah, Bantu Masyarakat Dapatkan Sembako dengan Harga Terjangkau
Advertisement . Scroll to see content

Alasan Buwas Ancam Pecat 100 Karyawan Bulog: Ada Keterlibatan dengan Mafia

Kamis, 25 Juni 2020 - 16:01:00 WIB
Alasan Buwas Ancam Pecat 100 Karyawan Bulog: Ada Keterlibatan dengan Mafia
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (kanan) bersama Kepala Divre Bulog Jawa Barat Benhur Ngkaimi (kiri). (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA,  iNews.id - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso menelusuri karyawannya yang terlibat dalam mafia penyaluran bahan pokok. Hasil evaluasi menunjukkan sebanyak 100 karyawan diduga terlibat jaringan mafia beras.

"Ini orang yang sulit diubah. Berpikir sudah luar biasa, justru ini bagian dari mafia yang ada di internal Bulog," kata sosok yang karib disapa Buwas ini dalam saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Meski begitu, Buwas tidak mau gegabah menindak karyawan yang diduga terlibat mafia tersebut. Saat ini, Buwas tengah berkoordinasi dengan para penegak hukum untuk mendalami dan memperkuat bukti-bukti. 

"Perusahaan sudah terbebani manusia itu,  jadi dibersihkan, kalau tidak jadi penyakit menular," kata dia.

Buwas mengatakan telah memantau kinerja perusahaan selama setahun terakhir. Salah satu hasil pemantauannya terkait kualitas beras perusahaan yang buruk. Misalnya, aduan beras bantuan sosial (bansos) yang berkutu dan tak layak konsumsi.

Hal itu langsung diselidiki dan ditemukan bahwa ada beras yang berkualitas buruk yang dikemas dalam kantong Bulog. Padahal, menurut Buwas, beras tersebut bukan beras Bulog, melainkan beras yang dipasok dalam kemasan berlogo perusahaan. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut