Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Teuku Faisal Fathani Dilantik Jadi Kepala BMKG, Gantikan Dwikorita Karnawati
Advertisement . Scroll to see content

Apa Kabar Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya? Ini Progresnya

Minggu, 03 Juni 2018 - 19:59:00 WIB
Apa Kabar Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya? Ini Progresnya
Kereta peluru Shinkansen. (Foto: Youtube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah terus mematangkan proyek kereta semi cepat rute Jakarta – Surabaya. Studi kelayakan (feasibility study) proyek yang dikerjakan Japan International Cooperation Agency (JICA) sudah rampung.

“Skema pendanaan adalah kombinasi loan dengan KPBU (kerja sama pemerintah badan usaha). Progresnya, minggu depan saya akan menerima finalisasi pra-studi dari JICA,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui keterangan tertulis, Minggu (3/6/2018).

Menhub mengatakan, rencananya proyek ini akan selesai dua tahun lagi sehingga bisa digunakan sebagai moda transportasi alternatif untuk mudik Lebaran. Dia optimistis masyarakat akan menjadikan kereta semi cepat ini sebagai pilihan transportasi.

“Kita sedang membuat kualifikasi prasarana yang baik. Insyaallah dua tahun lagi kita punya prasarana yang bagus dari Jakarta ke Surabaya dengan kecepatan rata-rata 140 kilometer per jam. Jadi Jakarta-Surabaya bisa ditempuh dalam waktu 5,5 jam,” ujar dia.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu sebelumnya mengatakan, pembangunan kereta Jakarta-Surabaya akan dimulai pada tahun ini. Untuk kepastian pembangunan, Menhub mengaku akan menunggu studi kelayakan yang dilakukan oleh JICA.

Dengan menggunakan skema KPBU dan pinjaman, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan terlibat dalam pendanaan proyek tersebut. Menhub menyebut, sejumlah negara, termasuk Jepang sudah siap menggelontorkan dana untuk membiayai proyek itu.

Menhub memastikan anggaran pembiayaan proyek kereta akan melewati perhitungan awal Rp70 triliun. Bahkan, angkanya bisa melebihi Rp100 triliun. Untuk itu, kata dia, proyek tersebut akan menggunakan rel sempit (narrow gauge) dan melibatkan kontraktor lokal serta teknologi dalam negeri untuk menekan biaya tersebut menjadi Rp90 triliun. 

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut