Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Budayakan Sensor Mandiri, Reza Rahadian Ajak Penonton Pilih Film yang Tepat!
Advertisement . Scroll to see content

Aplikasi Streaming Luar Negeri Tanpa Lulus Sensor, LSF Minta DPR Turun Tangan

Jumat, 03 Juli 2020 - 11:13:00 WIB
Aplikasi Streaming Luar Negeri Tanpa Lulus Sensor, LSF Minta DPR Turun Tangan
Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto melaporkan masih banyak tayangan di platform atau aplikasi streaming film khususnya dari luar negeri tanpa lulus sensor. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia Rommy Fibri Hardiyanto melaporkan masih banyak tayangan di platform atau aplikasi streaming film khususnya dari luar negeri tanpa lulus sensor. Hal ini menjadi kekhawatiran mengenai dampak film tersebut bagi masyarakat.

Dia menilai, jika tak ada intervensi untuk hal tersebut, anak di bawah umur semakin mudah untuk mengaksesnya. Padahal, mayoritas tayangan dalam aplikasi tersebut dipastikan tak lulus sensor.

“Kami dari LSF melaporkan, bahwa memang mayoritas dari apa yang tayang, seperti film-film di internet itu sampai hari ini masih banyak yang tanpa lulus sensor. Jadi ini yang harus diperhatikan untuk anak-anak dan keluarga, yang saat ini benar-benar berada di rumah, karena sekolah dan perkuliahan itu sampai akhir tahun masih akan dilakukan secara daring,” ujar Rommy pada diskusi publik di Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Rommy menyebut, hingga 30 Juni 2020, total tayangan film termasuk iklan yang telah dinyatakan lulus sensor sebanyak 18.942. Sedangkan tayangan yang tidak lulus sensor lebih banyak lagi, baik pada jaringan media berbayar maupun bebas akses alias gratis. 

Karakteristiknya mayoritas mengandung unsur porno aksi, sadisme atau kekerasan, konflik keluarga, serta horor dan mistis yang berlebihan.

Menyiasati hal tersebut, LSF berharap adanya bentuk pengawasan yang lebih ketat. Terlebih pada tayangan melalui media berbayar produk luar negeri yang saat ini tengah banyak diakses di Indonesia.  

Rommy ingin ada perhatian lebih dari berbagai pihak, termasuk Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang juga membidangi komunikasi dan informatika.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut