AS Siap Luncurkan Stimulus Covid-19 Rp12.600 Triliun, Ini Isinya

WASHINGTON, iNews.id - Kongres AS mengumumkan kesepakatan paket stimulus ekonomi Covid-19 senilai 900 miliar dolar AS, setara Rp12.600 triliun. Stimulus itu diberikan untuk mengatasi dampak dari pandemi Covid-19 terhadap ekonomi.

Juru Bicara Kongres, Nancy Pelosi mengatakan, kesepakatan di kalangan anggota DPR itu muncul sehari sebelum voting. Adapun proses voting diambil pada Senin (21/12/2020) waktu setempat. Berikut isi paket stimulus Covid-19 terbaru AS dikutip dari Reuters:

Baca Juga

Serikat Buruh Kritik Penyusunan PP Pengupahan UMP 2026

1. Bantuan tunai langsung baru  600 dolar AS per orang

2. Kenaikan tunjangan pengangguran, termasuk tambahan 300 dolar AS per minggu.

3. Pinjaman 284 miliar dolar AS, termasuk subsidi bagi koran lokal, TV, dan radio. Angka ini termasuk 15 miliar dolar AS untuk pertunjukan, bioskop independen, dan lembaga kebudayaan.

4. Bantuan untuk kampus dan sekolah 82 miliar dolar AS, termasuk untuk meningkatkan sistem pengatur ruangan untuk mengurangi transmisi virus di ruang kelas. Angka ini termasuk bantuan untuk anak-anak 10 miliar dolar AS.

5. Subsidi transportasi 45 miliar dolar AS dengan rincian 15 miliar dolar AS untuk penumpang pesawat, 14 miliar dolar AS untuk transportasi publik, 10 miliar dolar AS untuk jalan tol, dan 1 miliar dolar AS untuk kereta api

6. 25 miliar dolar AS untuk bantuan kepada keluarga yang kesulitan untuk tetap di rumah. Mereka akan disewakan tempat tinggal khusus.

7. Bantuan pangan 13 miliar dolar AS

8. Bantuan biaya kuliah akan diperluas untuk 500.000 calon penerima baru dan bantuan tambahan bagi lebih dari 1,5 juta mahasiswa.

9. Bantuan akses internet 7 miliar dolar AS

10. 4 miliar dolar AS untuk sumbangan kepada aliansi vaksin internasional

11. Bantuan kredit pajak bagi masyarakat berpendapatan rendah

12. Kredit pajak untuk bisnis yang tetap mempertahankan alias tidak mem-PHK pegawai

13. Kredit pajak untuk pegawai yang mengambil cuti sakit tanpa dibayar

14. Kredit pajak untuk pekerja berpenghasilan rendah.

Editor: Rahmat Fiansyah