JAKARTA, iNews.id - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mencapai 4,4 persen. Angka tersebut lebih rendah daripada proyeksi Juni 2020 sebesar 4,8 persen.
Dalam laporan terbaru Global Economic Prospect yang dirilis Januari 2021, ekonomi Asia Pasifik akan tumbuh 7,4 persen pada 2021 setelah terkoreksi 0,9 persen tahun lalu. Angka ini lebih rendah 3 persen daripada proyeksi sebelum pandemi Covid-19.
Harga Referensi CPO Naik Tipis untuk Periode November 2025
"Pandemi diperkirakan meninggalkan dampak yang lebih lama terhadap ekonomi sekaligus menghambat potensi pertumbuhan dan pendapatan," kata Bank Dunia dalam laporannya dikutip Rabu (6/1/2021).
Untuk Indonesia, ekonomi tahun ini diprediksi lebih baik dibandingkan tahun lalu yang diproyeksikan minus 2,2 persen. Sementara pada 2022, ekonomi kembali terakselerasi sebesar 4,8 persen.
Bank Dunia memprediksi, Pandemi akan memberikan dampak yang signifikan dan lebih lama pada rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Rumah tangga misalnya akan lebih berhati-hati belanja dan menjaga tabungannya di samping tetap menghindari layanan yang masih kontak fisik.
"Pandemi memperlemah investasi dan sumber daya manusia yang terkikis akibat disrupsi pendidikan dan pengangguran yang lebih lama," katanya.
Dalam jangka pendek, perekonomian masih diliputi ketidakpastian. Risiko itu muncul dari potensi penundaan vaksinasi Covid-19. Namun, jika berjalan sukses, vaksin bisa menjadi pemicu pemulihan yang lebih cepat dan lebih kuat.
Bank Dunia juga menyoroti peningkatan tajam defisit anggaran. Indonesia bersama dengan China, Myanmar, dan Filipina dinilai cukup gencar mencari sumber pembiayaan di dalam negeri. Hal ini berbeda dengan Mongolio, Palau, dan Papua Nugini yang bergantung pada pembiayaan luar negeri.
Editor: Rahmat Fiansyah
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku