Bank Dunia Sebut Stimulus Ekonomi Indonesia Berhasil Memitigasi Dampak Pandemi

JAKARTA, iNews.id - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan, stimulus ekonomi makro yang dilakukan pemerintah Indonesia berhasil memitigasi dampak pandemi Covid-19.

Itu karena paket fiskal di tanah air difokuskan untuk mendukung perawatan kesehatan, vaksinasi, dan bantuan sosial bagi mereka yang paling membutuhkan selama pandemi melanda.

Sektor Transportasi Catat Pertumbuhan Signifikan, Kereta Angkut 49,3 Juta Penumpang Sepanjang 2025

"Paket itu diikuti oleh subsidi untuk biaya menahan peningkatan inflasi," kata Satu dalam acara Peluncuran Laporan Indonesia Economic Prospects June 2022, dikutip dari Antara, Rabu (22/6/2022).

Apalagi, dia menambahkan, kebijakan fiskal ekspansif tersebut dilengkapi dengan kebijakan moneter yang akomodatif, yang membantu mempercepat kredit ke sektor swasta dan mendukung pemulihan ekonomi.

Indonesia sejauh ini diuntungkan dari posisi awal ekonomi makro yang stabil pada 2020. Itu ditandai dengan tingkat utang yang rendah, cadangan devisa yang memadai, dan stabilitas di sektor keuangan.

Namun, Satu mengingatkan, seluruh stimulus tersebut akan semakin berkurang ketersediaannya di masa mendatang. Itu akibat membengkaknya biaya subsidi dan anggaran fiskal.

"Tekanan inflasi pun meningkat dan kondisi pembiayaan eksternal menjadi semakin ketat," ujar dia.

Dengan semakin terbatasnya kebijakan fiskal dan moneter, menurutnya, reformasi struktural sangat penting untuk mendorong pertumbuhan, termasuk menciptakan ruang fiskal melalui reformasi pajak, memperluas belanja yang mendukung pertumbuhan dan reformasi. Selain itu, membiayai investasi publik untuk memblokir kesenjangan infrastruktur yang sangat kritis.

Di sisi lain, untuk mengembangkan industri hilir, menggantikan pembatasan perdagangan yang ada saat ini dengan bauran perdagangan fiskal, lingkungan bisnis, pengelolaan lahan dan kebijakan infrastruktur akan menjadi vital. Dia menambahkan, memprioritaskan reformasi lingkungan bisnis untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa mengakses kredit dan melakukan formalisasi juga penting.

"Begitu pula dengan transisi digital untuk mengatasi dampak buruk pandemi akan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan produktivitas, serta daya saing Indonesia," ucap Satu.

Editor: Jujuk Ernawati