Bank Sentral Eropa Setujui Paket Stimulus Rp21.500 Triliun
FRANKFURT, iNews.id - Bank Sentral Eropa (ECB) merestui paket stimulus sebesar 1,35 triliun euro atau Rp21.500 (Rp16.000 per euro). Stimulus itu untuk menggenjot ekonomi Uni Eropa yang menghadapi resesi terburuk sejak Perang Dunia ke-II.
Dikutip dari Reuters, Kamis (4/6/2020), bank sentral siap menaikkan target pembelian surat utang dari sebelumnya 600 miliar euro. Proses itu akan berlangsung setidaknya akhir Juni 2021, lebih lama enam bulan dari rencana awal.
Selain itu, imbal hasil (yield) yang dihasilkan dari surat utrang akan diinvestasikan kembali hingga akhir 2022.
Christine Lagarde, Presiden ECB menepis spekulasi yang beredar bahwa ECB mengikuti jejak The Federal Reserve AS yang mengeluarkan kebijakan quantitative easing (QE) besar-besaran akibat wabah Covid-19.
"Ekonomi di kawasan Uni Eropa mengalami kontraksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ada penurunan mendadak pada kegiatan ekonomi akibat pandemi virus corona, sehingga diperlukan langkah mengatasinya," kata Lagarde.
Mantan direktur pelaksana IMF itu mengatakan, stimulus itu merupakan solusi terbaik. Dia yakin tak ada masalah hukum dari kebijakan tersebut meski Mahkamah Konstitusi Jerman menyebut, ECB melampaui mandat yang telah diberikan untuk membeli aset-aset, sehingga mendorong reli di pasar saham dan obligasi.
Bank asal Swedia, Nordea memprediksi pertumbuhan ekonomi negara-negara di zona Eropa anjlok 8,7 persen pada 2020. Namun, ekonomi akan tumbuh 5,2 persen pada 2021 dan 3,3 persen pada 2022.
"Kebijakan pelonggaran hari ini menjadi bukti bahwa ECB siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantu Uni Eropa tetap utuh di tengah krisis corona. ECB saat ini telah melakukan bagiannya, kini tinggal pemerintah melakukan bagiannya," tulis Analis Nordea.
Editor: Rahmat Fiansyah