Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Kembali Tahan Suku Bunga 4,75 Persen pada Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Bank Sentral Eropa Tahan Suku Bunga, Buka Opsi Penurunan pada September

Jumat, 19 Juli 2024 - 07:28:00 WIB
Bank Sentral Eropa Tahan Suku Bunga, Buka Opsi Penurunan pada September
Bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) menahan suku bunga di level 4,25 persen, namun membuka opsi penurunan pada September 2024. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

FRANKFURT, iNews.id - Bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) menahan suku bunga di level 4,25 persen pada hari Kamis. Namun, ECB membuka opsi penurunan suku bunga pada September 2024 mendatang karena bank sentral memperkirakan inflasi akan terus turun.

Mengutip Reuters, ECB telah memangkas suku bunga dari rekor tertinggi pada bulan lalu, yang menurut sejumlah pihak dianggap sebagai langkah tergesa-gesa, mengingat terhentinya disinflasi. Hal ini terbukti dengan ECB lebih berhati-hati dalam mengambil langkah selanjutnya.

Terdapat sejumlah petunjuk yang mendukung penurunan suku bunga pada bulan September, termasuk komentar Presiden ECB Christine Lagarde yang menyebut bahwa risiko terhadap pertumbuhan condong menurun.

Lagarde menyebut, kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan melambat pada kuartal kedua tahun ini dan aktivitas investasi serta output industri yang buruk akan menghambat ekspansi ke depan.

Pernyataan ini memperkuat ekspektasi bahwa lemahnya aktivitas akan terus menekan harga dalam aktivitas perekonomian, sehingga memungkinkan ECB untuk menurunkan kembali suku bunga.

“Jadi pertanyaan tentang bulan September, dan apa yang kita lakukan pada bulan September terbuka lebar,” kata Lagarde dikutip, Jumat (19/7/2024).

Namun, ECB telah berulang kali melakukan kesalahan dengan memberikan panduan yang terlalu spesifik. Dengan begitu, kali ini Lagarde menuturkan bahwa bank sentral tidak akan berkomitmen terlebih dahulu terhadap penurunan suku bunga dan akan melakukan kebijakan berdasarkan data.

“Kami menyimpulkan bahwa pemotongan pada bulan September tetap menjadi agenda,” ucap ekonom JPMorgan, Greg Fuzesi.

Meskipun pertumbuhan upah masih tinggi, aktivitas yang lesu dan kesepakatan upah yang sudah mapan menunjukkan adanya perlambatan di masa depan dan pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan konsisten dengan target inflasi ECB tahun depan. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut