BI Borong SBN Rp26 Triliun di Pasar Perdana
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp26 triliun. Pembelian tersebut dilakukan sejak 21 April 2020.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, langkah bank sentral membeli SBN di pasar perdana merupakan tindak lanjut dari wewenang yang diberikan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2 tahun 2020.
“Sejak lelang tanggal 21 April 2020, BI telah membeli SBN dari pasar perdana sekitar Rp26 triliun. Ini termasuk lelang yang terakhir kemarin sebesar Rp2,09 triliun dari Rp24,3 triliun oleh Kementerian Keuangan,” katanya, Rabu (3/6/2020).
Perry mengatakan, BI tak akan terus menerus membeli SBN di pasar perdana. Saat ini, makin banyak investor asing yang membeli SBN sehingga yang dibeli BI semakin sedikit.
"Kalau kita lihat pembelian SBN di pasar perdana oleh BI semakin lama semakin kecil, ini karena investor asing semakin banyak membeli SBN di pasar perdana," katanya.
Perry mengatakan, kapasitas penyerapan SBN di pasar perdana semakin besar. Ini ditunjukkan dengan imbal hasil (yield) SBN yang terus turun. "Dulu pernah 8,08 persen, kemarin ini sudah turun menjadi 7,2 persen," ujarnya.
Menurut Perry, koordinasi erat antara BI, Kemenkeu, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhasil menstabilkan nilai tukar rupiah dan ekonomi nasional. Kurs rupiah terus menguat dalam beberapa hari terakhir.
“Nilai tukar rupiah yang dulu di awal-awal April 2020 pernah Rp16.400, sekarang ini diperdagangkan sekitar Rp14.200. Kami juga melihat peluang ke depan untuk nilai tukar rupiah yang semakin menguat," tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah