Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Suntik Lagi Rp76 Triliun ke Perbankan, Bank Jakarta Dapat Rp1 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

BI Catat Pertumbuhan Kredit RI Tembus 11,40 Persen per Agustus 2024

Rabu, 18 September 2024 - 21:27:00 WIB
BI Catat Pertumbuhan Kredit RI Tembus 11,40 Persen per Agustus 2024
Bank Indonesia (BI) catat pertumbuhan kredit 11,40 persen di Agustus 2024. (Foto: ilustrasi/Okezone) 
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 mencapai 11,40 persen year-on-year (yoy). Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan kredit pada Juli 2024 yang mencapai 12,40 persen.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo minat penyaluran kredit di Indonesia masih cukup terjaga. Hal ini didukung oleh sisi permintaan yang baik dari sisi korporasi, khususnya di sektor padat modal.

“Sedangkan permintaan kredit korporasi di sektor padat karya perlu terus ditingkatkan," ucap dia dalam Konferensi Pers RDG BI di Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).

Di sisi lain, permintaan kredit rumah tangga terjaga, terutama pada sektor properti, demikian juga pertumbuhan kredit pada sektor Industri, LGA, dan Pengangkutan.

Berdasarkan kelompok penggunaan, kata Perry, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit modal kerja mencapai 10,75 persen yoy, kredit investasi 13,08 persen yoy, dan kredit konsumsi 10,83 persen yoy pada Agustus 2024.

Pembiayaan syariah dan kredit UMKM tumbuh masing-masing sebesar 11,61 persen yoy, dan 4,42 persen yoy. BI memproyeksikan pertumbuhan kredit 2024 diperkirakan berada pada batas atas kisaran 10-12 persen.

Perry menjelaskan pertumbuhan kredit ini didukung tingkat pendanaan yang memadai, ditambah realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

“Bank Indonesia akan terus memperkuat implementasi KLM, termasuk kepada sektor yang mendukung penciptaan lapangan kerja, sektor yang menjadi sumber pertumbuhan baru (sektor tersier), dan sektor yang dapat meningkatkan inklusivitas, termasuk kelas menengah bawah, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” kata Perry.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut