Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Pastikan Rencana Redenominasi Rupiah Sudah Matang, Masuk Prolegnas 2025-2029
Advertisement . Scroll to see content

BI Lanjutkan Program DP Nol Persen Rumah-Kendaraan Bermotor hingga Akhir 2024

Jumat, 03 November 2023 - 14:23:00 WIB
BI Lanjutkan Program DP Nol Persen Rumah-Kendaraan Bermotor hingga Akhir 2024
Bank Indonesia (BI) lanjutkan program DP nol persen rumah hingga kendaraan bermotor hingga akhir 2024. (Foto: ilustrasi/Okezone) 
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) resmi melanjutkan program uang muka atau down payment (DP) nol persen untuk rumah hingga kendaraan bermotor hingga 2024. Hal ini berlaku hingga akhir 2024.

Sektor-sektor ini termasuk hilirisasi minerba, pertanian, perkebunan, dan perikanan, perumahan (termasuk perumahan rakyat), dan pariwisata dan ekonomi kreatif, UMKM, KUR, Mikro, dan hijau bagi Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS). 

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan juga diperkuat lebih lanjut dengan sejumlah langkah lainnya. 

"Pertama, BI mempertahankan Rasio Countercyclical Capital Buffer (CCyB) sebesar 0 persen dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) pada kisaran 84-94 persen," kata dia dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Jumat (3/11/2023). 

Tak cuma itu, BI juga melanjutkan program pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen untuk semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, dan ruko/rukan) bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu, berlaku efektif 1 Januari-31 Desember 2024. 

"Kami juga melanjutkan pelonggaran ketentuan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0 persen untuk semua jenis kendaraan bermotor baru, untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari-31 Desember 2024," tutur dia.

Dia mengatakan, BI melonggarkan likuiditas dengan penurunan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 100 bps dari 6 persen menjadi 5 persen untuk BUK, dengan fleksibilitas repo sebesar 5 persen, dan rasio PLM syariah sebesar 100 bps dari 4,5 persen menjadi 3,5 persen untuk BUS/UUS, dengan fleksibilitas repo sebesar 3,5 persen.  

"Penurunan ini juga ditujukan untuk memberikan fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan dan mendorong pendalaman pasar keuangan, berlaku mulai 1 Desember 2023, serta memperkuat pendalaman kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi," kata Perry.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut