BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Kredit pada 2020 di Kisaran 6-8 Persen
JAKARTA, iNews.id – Bank Indonesia (BI) pada awalnya memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2020 mencapai 9-11 persen. Namun demikian, proyeksi tersebut kemudian direvisi menjadi kisaran 6-8 persen saja.
Adapun keputusan revisi tersebut tak terlepas dari mewabahnya virus korona baik secara global maupun di Indonesia yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi.
“Kredit pada 2020 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 6-8 persen, menurun dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya pada kisaran 9-11 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sesi video conference, Kamis (19/3/2020).
Perry menegaskan, langkah revisi tersebut selaras dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional untuk 2020. Namun demikian, Perry optimistis pertumbuhan kredit pada 2021 diproyeksikan membaik di kisaran 9-11 persen yang didorong oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk 2020 dan 2021 diproyeksikan masing-masing tumbuh di kisaran 6-8 persen dan 8-10 persen.
Adapun Perry menegaskan saat ini stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga. Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Januari 2020 yang tinggi yakni 22,74 persen dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,77 persen secara gross atau 1,08 persen secara netto.
“Bank Indonesia tetap menempuh kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan memperkuat koordinasi dengan otoritas terkait sehingga dapat tetap menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong fungsi intermediasi perbankan,” kata Perry.
Editor: Ranto Rajagukguk