Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cuti Bersama Natal, Ragunan Dikunjungi 19.333 Wisatawan
Advertisement . Scroll to see content

BPS Beberkan Penyebab Kenaikan Inflasi di Akhir Tahun sejak 2019

Senin, 02 Januari 2023 - 12:01:00 WIB
BPS Beberkan Penyebab Kenaikan Inflasi di Akhir Tahun sejak 2019
Inflasi Desember merupakan inflasi musiman karena peningkatan permintaan akibat liburan sekolah dan perayaan Natal serta Tahun Baru. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 5,51 persen di Desember 2022 atau 0,66 persen jika dibandingkan November 2022. Kepala BPS, Margo Yuwono menuturkan, sejak 2019 selalu terjadi kenaikan inflasi di akhir tahun.

"Ini didorong oleh peningkatan permintaan komoditas pangan dan tarif angkutan, bahkan tahun 2019 sebelum pandemi sudah menunjukkan kenaikan inflasi di akhir tahun," ujar Margo dalam rilis resmi Statistik di Jakarta, Senin (2/1/2023). 

Margo menambahkan, inflasi Desember ini merupakan inflasi musiman juga karena peningkatan permintaan akibat liburan sekolah dan perayaan Natal dan Tahun Baru

"Ini adalah siklus bulanan, dimana kalau kita lihat dalam empat bulan terakhir tertinggi ada di bulan Desember 2022. Kita lihat penyumbang inflasi di masing-masing tahun juga memiliki pola yang sama," katanya.

Misalkan saja, di tahun 2019 sebelum pandemi, penyumbang atau andil inflasi Desember karena adanya andil dari telur ayam ras, dan andilnya paling tinggi di tahun 2019 sebesar 0,08 persen. Diikuti dengan penyumbang inflasi terbesar di Desember 2020 adalah cabai merah dengan andil 0,12 persen, dan inflasi Desember 2021 dengan andil terbesar cabai rawit 0,11 persen. 

"Sementara di Desember 2022, andil terbesarnya adalah tarif air minum PAM sebesar 0,07 persen," ucap Margo.

Untuk Desember 2022, BPS mencatat kenaikan harga/tarif air minum PAM ini terjadi di Kota Bandung. Kemudian kenaikan harga beras terjadi di 79 kota, kenaikan harga ayam ras terjadi di 89 kota, juga kenaikan harga kontrak rumah terjadi di 8 kota. 

"Lalu sebaran spasial lainnya adalah kenaikan harga daging ayam ras di 75 kota, dan harga tomat di 82 kota," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut