Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BPS: Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,46 Juta Orang per Agustus 2025
Advertisement . Scroll to see content

BPS: Nilai Tukar Petani Agustus 2019 Naik 0,58 Persen

Senin, 02 September 2019 - 15:21:00 WIB
BPS: Nilai Tukar Petani Agustus 2019 Naik 0,58 Persen
Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2019 naik 0,58 persen dibandingkan Juli 2019. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2019 naik 0,58 persen dibandingkan Juli 2019. Tercatat telah terjadi peningkatan indeks NTP menjadi 103,22 dari bulan lalu yang sebesar 102,63.

Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Banten mencapai 1,29 persen. Sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Jambi mencapai 1,53 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, kondisi kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian pada Agustus 2019 ternyata lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani, maupun untuk keperluan produksi pertanian.

BPS mencatat, indeks harga yang diterima petani secara nasional pada Agustus 2019 naik sebesar 0,69 dibanding Juli 2010 menjadi 141,74. Indeks harga yang dibayar petani juga mengalami kenaikan, namun tidak setinggi dari indeks yang diterima, yakni sebesar 0,11 persen menjadi 137,31.

"Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 33 provinsi Indonesia pada Agustus 2019, NTP secara nasional naik 0,58 persen," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (2/9/2019).

Untuk diketahui, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Pria yang akrab disapa Kecuk tersebut menyatakan, peningkatan NTP dipengaruhi subsektor tanaman pangan yang naik 1,11 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,30 persen, subsektor peternakan 0,97 persen, subsektor perikanan 0,60 persen. Sebaliknya subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,43 persen.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut