BPS Sebut Konsumsi Rumah Tangga Picu Ekonomi Minus 5,32 Persen
JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sumbangan terbesar melemahnya perekonomian karena konsumsi rumah tangga yang terkontraksi dalam.
Kepala BPS Suhariyanto menuturkan, terdapat 17 sektor ekonomi yang melambat sedangkan tuju tumbuh. Konsumsi rumah tangga penyumbang sumber yang tinggi sehingga ekonomi negatif. "Ini konsumsi rumah tangga adalah sumber kontraksi tertinggi yakni 5,51 persen karena daya beli rendah," katanya dalam video virtual, Rabu (5/8/2020).
Dia melanjutkan, dari data yang disurvei sektor transportasi dan pengadaan paling terpukul pada kuartal II 2020. "Kalau kita lihat juga kontraksi paling dalam transportasi dan pengadaan kontraksi 30,84 persen. Dengan pertumbuhan kontraksi akan terjadi pergeseran," tutur dia.
Dia menjelaskan, kontribusi sektor pertanian pada kuartal II 2020 naik menjadi 15,46 persen dari sebelumnya 13,57 persen. "Sebaliknya untuk transportasi kalau pada kuartal II 2019 kontribusinya 5,57 persen karena terkontraksi maka turun menjadi 3,57 persen. Tetapi secara umum struktur PDB (Produk Domestik Bruto) tidak berubah," tuturnya
Editor: Ranto Rajagukguk