Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kata Jokowi soal Polemik Whoosh: Transportasi Massal Bukan Cari Laba!
Advertisement . Scroll to see content

Buka Trade Expo Indonesia 2018, Jokowi Keluhkan Defisit Neraca Dagang

Rabu, 24 Oktober 2018 - 11:56:00 WIB
Buka Trade Expo Indonesia 2018, Jokowi Keluhkan Defisit Neraca Dagang
Presiden Joko Widodo. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id - Presiden Joko Widodo membuka pameran dagang berskala internasional terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2018. Pemeran ini mengusung tema Creating Products for Global Opportunities.

Presiden Joko Widodo mengatakan, sangat mengapresiasi usaha para pengusaha untuk masuk ke pasar ekspor terutama ke dalam negara-negara non-tradisional. Pasalnya, hingga saat ini nilai ekspor Indonesia lebih sedikit dibanding impor.

"Kita memiliki masalah yang sudah bertahun-tahun tidak bisa kita selesaikan yaitu urusan defisit neraca perdagangan dan CAD," ujarnya di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Rabu (24/10/2018).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, selama penyelenggaraan TEI akan terlaksana 68 penandatanganan kontrak dagang misi pembelian dengan perkiraan total nilai 5,19 miliar dolar AS, terdiri dari transaksi perdagangan 513,97 juta dolar AS dan investasi 4,68 miliar dolar AS.

"Pameran merupakan suatu bentuk kegiatan yang diperlukan dalam kondisi ekonomi seperti ini. Ini bagaian suatu kegiatan untuk tingkatkan ekspor di perdagangan internasional," kata dia di kesempatan yang sama.

Kontrak dagang tersebut berasal dari Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Belgia, Perancis/Austria, RRT, Belanda, Spanyol, Meksiko, Thailand, Chile, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Inggris, Jerman, Mesir, Nigeria, ltalia, Hong Kong, Taipei, UAE, lrak, dan Jepang.

Menurut dia, penyelenggaraan pameran ini merupakan yang kedua kalinya tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran pameran berasal dari Eximbank dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).

Menurut dia, sampai dengan kemarin telah terdaftar 8.313 buyers dari 124 negara. Sepuluh negara dengan jumlah buyer tertinggi selain Indonesia adalah Nigeria, Malaysia, RRT, Jepang, India, Saudi Arabia, Thailand, Australia, Afghanistan, dan Pakistan.

"Permintaan terbesar sejauh ini adalah untuk produk makanan dan minuman, produk fesyen dan gaya hidup serta kecantikan, produk manufaktur dan jasa, produk furniture perabotan, dan furnitur taman," ucapnya.

TEI tahun ini sangat fokus mendatangkan buyer mancanegara. Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dalam menyebarluaskan informasi di mancanegara tentang penyelenggaraan TEI 2018.

Selain itu, pada pembukaan TEI 2018 ini pemerintah memberikan apresiasi kepada eksportir berprestasi dalam bentuk Penghargaan Primaniyarta kepada 26 perusahaan yang giat melakukan ekspor. Pemerintah juga memberikan penghargaan Primaduta kepada 42 buyers mancanegara yang loyal membeli produk-produk Indonesia, di mana 11 diantaranya diberikan penghargaan khusus sebagai buyers pasar prospektif yang berasal dari 11 negara.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut