Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 45 Jemaah Umrah India Meninggal di Saudi, Bus Tabrak Truk Tangki BBM hingga Terbakar
Advertisement . Scroll to see content

Cari Dana 300 Miliar AS, Arab Saudi Bersiap Privatisasi BUMN

Minggu, 03 Desember 2017 - 16:50:00 WIB
Cari Dana 300 Miliar AS, Arab Saudi Bersiap Privatisasi BUMN
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

DUBAI, iNews.id - Arab Saudi akan mengumpulkan sekitar 200 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun ke depan, melalui program swastanisasi di 16 sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai dari minyak, perawatan kesehatan, pendidikan, bandara, dan penggilingan biji-bijian. Secara terpisah, perusahaan tersebut ingin mengumpulkan 100 miliar AS melalui penjualan 5 persen saham di Saudi Aramco.

Berikut daftar rencana privatisasi utama yang sedang berjalan, seperti dikutip iNews.id dari Reuters, Minggu (3/12/2017):

SAUDI ARAMCO

Pemerintah Saudi mengumumkan rencananya untuk menjual hampir 5 persen saham perusahaan minyak terbesar dunia yakni Saudi Aramco di tahun depan melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO). Awalnya, pemerintah mengatakan, saham tersebut akan terdaftar di Riyadh dan minimal satu bursa asing. Namun beberapa pekan terakhir beberapa pejabat pemerintah mengatakan bahwa Riyadh mungkin menjadi satu-satunya tempat.

PERUSAHAAN POS SAUDI

Pada Februari kemarin, Riyadh mengundang bank untuk mengajukan sebuah laporan tugas dalam penjualan layanan pos milik pemerintah, kata beberapa sumber. Tapi sejak saat itu belum jelas apakah ada bank yang diberi mandat. Menteri Komunikasi dan Informatika, Abdullah Alswaha, mengatakan bahwa Saudi Post akan memasuki lima tahun fase korporatisasi, sampai nanti dijual ke sektor swasta.

SAUDI GRAINS ORGANIZATION

Perusahaan pengelola biji-bijian milik negara Saudi, yang menangani pembelian biji-bijian kerajaan, bersiap menjual operasi penggilingannya. Penjualan tersebut menarik minat agribisnis raksasa milik AS yaitu Archer Daniels Midland Co dan Bunge. Tapi calon investor khawatir tentang batas kepemilikan dan struktur dari proses penjualan.

OLAHRAGA

Bank investasi Arab Saudi Jadwa Investment ditunjuk untuk memberikan saran mengenai privatisasi sebanyak 5 klub sepak bola di Liga Profesional Saudi.

BANDARA

Ketua Perusahaan Penerbangan Sipil Saudi, Faisal Hamad al-Sugair mengatakan, pihaknya berencana menjual 27 bandara pada pertengahan 2018. Goldman Sachs dipekerjakan untuk mengelola penjualan minoritas saham di Bandara Khalid Internasional Riyadh, privatisasi utama pertama di sebuah bandara di kerajaan tersebut. Pada April, Singapore Changi Airport Group dihadiahi kontrak untuk mengoperasikan Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah sampai 20 tahun.

MASKAPAI ARAB SAUDI

Maskapai ini telah memulai penjualan bisnis layanan medis di Jeddah sekitar 500 juta dolar AS. Penjualan sedang ditahan atau telah mengalami sedikit kemajuan, kata orang-orang yang tahu persoalan tersebut.

KESEHATAN

Salah satu aset pertama yang diprivatisasi adalah salah satu rumah sakit terkemuka di Arab Saudi, King Faisal Specialist Hospital and Research Centre di Riyadh. Wakil Menteri Perekonomian dan Perencanaan Mohammed al-Tuwaijiri mengatakan, prosesnya berada dalam tahap yang sangat maju. Demikian juga Kementerian Kesehatan menerima setidaknya enam tawaran untuk bertindak sebagai penasihat keuangan untuk privatisasi 55 pusat kesehatan utama di Riyadh.

PENDIDIKAN

Kepala Eksekutif Tatweer Buildings Co yang merupakan sebuah perusahaan negara yang berafiliasi dengan Kementerian Pendidikan mengatakan, Arab Saudi mempekerjakan HSBC sebagai penasihat keuangan untuk menswastanisasi konstruksi dan pengelolaan gedung sekolah.

SAUDI ELECTRICITY CO

Riyadh berencana untuk membagi perusahaan negara Saudi Electricity Co (SEC) ke perusahaan terpisah yang akan ditawarkan pada publik melalui IPO atau mitra perusahaan lokal atau internasional. Ketua Eksekutif ACWA Power basis Riyadh, Paddy Padmanathan berharap perusahaan pembangkit listrik pertama dari empat perusahaan pembangkit energi yang dimiliki Saudi Electricity akan ditawarkan akhir tahun ini.Namun seorang sumber yang mengetahui prosesnya mengatakan, mereka tidak mengetahui SEC tapi mencatat permohonan untuk kualifikasi proses tersebut.

SALINE WATER CONVERSION CORP

Pada tahun lalu, pemerintah Arab saudi menguraikan rencana untuk menswastakan Saline Water Conversion Corp yang bergerak dalam penyulingan air dan penghasil listrik. Perusahaan ini akan diubah menjadi perusahaan holding saham gabungan yang dilayani oleh unit produksi lokal. Mitra investasi untuk unit tersebut akan dicari kemudian, diikuti oleh IPO untuk perusahaan holding. Bank baru-baru ini mengajukan penawaran untuk menganjurkan swastanisasi dari penyulingan dan pembangkit listrik Ras Al Khair senilai 7,2 miliar dolar AS.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut