Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Laut Sawu NTT, Ini Analisis BMKG
Advertisement . Scroll to see content

Cegah Spekulasi, Luhut Bikin Tim Selidiki Penyebab Tsunami Selat Sunda

Selasa, 25 Desember 2018 - 09:42:00 WIB
Cegah Spekulasi, Luhut Bikin Tim Selidiki Penyebab Tsunami Selat Sunda
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab terjadinya tsunami Selat Sunda. Hal ini untuk menghindari spekulasi di masyarakat.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah mengoordinasikan para ahli untuk bekerja dalam satu tim. Tim tersebut sudah bekerja sehari setelah bencana yang menimpa Banten dan Lampung itu terjadi.

"Teori awal yang disimpulkan oleh tim bahwa ini bukan tsunami karena gempa vulkanik tapi karena longsor seluas 64 hektare dari Gunung Anak Krakatau," kata Luhut, dikutip Selasa (25/12/2018).

Dia menyebut, sejumlah ahli yang dilibatkan berasal dari berbagai instansi, yaitu BPPT, LIPI, BMKG, BIG, LAPAN, Pushidros TNI-AL dan ESDM. Analisa sementara para ahli mengarah pada terjadinya longsoran (flank collapse) Gunung Anak Krakatau.

"Yaitu adanya material yang lepas dalam jumlah banyak di lereng terjal yang dipicu oleh tremor dan curah hujan tinggi. Sumber data analisa berupa seismogaf, tide gauge, citra satelit, dan data interferometri 64 hektare," tutur dia.

Mantan Duta Besar RI untuk Singapura ini mengatakan, untuk membuktikan teori tersebut, tim akan melakukan survei  geologi kelautan dan batimetri di sekitar Gunung Krakatau setelah situasi dianggap aman.

"Sekarang mau kita bikin kapal mau ke lihat sana belum bisa kan karena cuaca masih jelek, mungkin setelah tanggal 25 Desember, mungkin 27 atau 28, pakai Kapal Baruna Jaya (BPPT) untuk lihat lagi peta di bawah lautnya,” ucapnya.

Selain survei, tim tersebut juga akan melakukan konfirmasi citra satelit resolusi tinggi milik LAPAN, survei udara oleh BPPT, data GPS dan Pasut oleh BMKG, BIG, Pushidros TNI-AL. Tim juga akan melibatkan pengelola Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut