Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Geger! Turis Muda Meninggal Dunia di Bali Diduga Keracunan Kutu Busuk
Advertisement . Scroll to see content

China Cabut Travel Advice ke Bali

Jumat, 29 Desember 2017 - 09:25:00 WIB
China Cabut Travel Advice ke Bali
Ilustrasi (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah meyakini kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal China ke Bali akan kembali meningkat, seiring dicabutnya larangan terbang ke Bali oleh pemerintah China.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vinsensius Jemadu mengungkapkan, pemerintah China sedianya akan memberlakukan larangan terbang ke Bali itu sampai 4 Januari 2018. Namun, keputusan tersebut direvisi.

Sebelumnya, pemerintah China mengeluarkan travel advice bagi warganya yang akan bepergian ke Bali terkait dengan erupsi Gunung Agung. Peringatan itu disertai dengan larangan maskapai asal Negeri Panda untuk mendarat di Bali.

“Larangannya sudah tidak berlaku. Per 26 Desember 2017, se mua sudah boleh terbang ke Bali,” ungkap Vinsensius atau yang akrab disapa VJ, Kamis (28/12/2017).

Menurut VJ, wisatawan China akan menjadi stimulus signifikan untuk pertumbuhan penumpang internasional. Tahun ini kunjungan wisman China menyumbang angka kunjungan tertinggi, baik ke Bali maupun Indonesia secara keseluruhan. Pada periode Januari-Juli saja, jumlah wisman China yang ke Bali menembus 896.000, lebih tinggi dari wisman asal Australia yang sebanyak 632.000 wisman.

Traffic udara dari China ke Bali pun diyakini bakal kembali padat. Pada kondisi normal saja, setiap hari ada 30 rute penerbang an reguler dan carter dari China ke Bali. Air China, China Southern, Eva Air, Xiamen Airlines, dan China Eastern merupakan beberapa maskapai asal China dan Taiwan yang melayani penerbangan langsung ke Bali.

“Periode 18-24 Desember pergerakan pesawat di bandara meningkat 10,45 persen dibanding periode sama tahun lalu. Wisatawan asing pasti akan menyusul naik. Apalagi telah dicabutnya travel advice oleh pemerintah China,” katanya.

VJ menambahkan, hingga 24 Desember 2017 tercatat 14.274 wisman yang sudah masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali.

Pasca pencabutan larangan terbang dari China ke Bali, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengaku lebih optimistis. Maklum saja, pencabutan larangan terbang tadi akan berimbas terhadap peningkatan frekuensi penerbangan ke Bali.

Restoran, hotel, tempat wisata, pusat hiburan dan belanja, toko oleholeh, bus, taksi, hingga pemandu wisata, berpeluang untuk kembali mendulang pendapatan ekstra.

“Ini kerja bersama. Semua langsung merapatkan barisan sehingga semua cepat teratasi,” tuturnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut kehadiran Presiden Jokowi di Kuta, Bali, beberapa waktu lalu, membuktikan bahwa Bali sepenuhnya aman sehingga wajar bila China langsung mencabut travel advice ke Bali.

“Tanpa banyak bicara, kehadiran Presiden kemarin telah membuktikan bahwa Bali se penuhnya aman. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, ke Bali,” ujarnya. (Inda Susanti)

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut