Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Purbaya Sebut Bukti APBN Dikelola Efektif
Advertisement . Scroll to see content

Covid-19 Bikin Utang Pemerintah Maret 2021 Naik Jadi Rp6.445 Triliun

Selasa, 27 April 2021 - 13:24:00 WIB
Covid-19 Bikin Utang Pemerintah Maret 2021 Naik Jadi Rp6.445 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah per akhir Maret 2021 berada di angka Rp6.445,07 triliun dengan rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 41,64 persen.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan nominal, posisi utang pemerintah pusat mengalami peningkatan  dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang masih berada dalam fase pemulihan akibat penurunan ekonomi yang terjadi di masa pandemi Covid-19.

"Pemerintah senantiasa mengupayakan kemandirian pembiayaan, hal ini ditunjukkan dengan komposisi utang pemerintah pusat yang semakin didominasi utang dalam bentuk SBN Domestik, hingga akhir Maret 2021 mencapai 66,90 persen dari total komposisi utang," kata Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (27/4/2021).

Sementara itu, dari sisi mata uang, utang Pemerintah pusat semakin didominasi utang dalam mata uang rupiah, yaitu mencapai 67,09 persen dari total komposisi utang pada akhir Maret 2021. Peningkatan utang pemerintah juga dialami oleh hampir seluruh negara di dunia, tak hanya Indonesia. 

Hal ini disebabkan oleh kebutuhan belanja yang cukup besar terutama untuk memberikan stimulus pemulihan ekonomi dan penyediaan program vaksinasi gratis. Faktanya, kebijakan pelebaran defisit dan rasio utang pemerintah di masa pandemi merupakan salah satu yang terkecil dibandingkan beberapa negara ASEAN dan G20.

Sebagai informasi, total utang pemerintah yang mencapai Rp6.445,07 triliun ini terdiri dari pinjaman sebesar Rp861,91 triliun dan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp5.583,16 triliun atau pinjaman sebesar 13,37 persen dan SBN sebesar 86,63 persen dari total utang pemerintah.

Utang pemerintah yang berasal dari pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp12,52 triliun dan pinjaman luar negeri Rp849,38 triliun. Adapun, rincian dari pinjaman luar negeri terdiri dari bilateral Rp323,14 triliun, multilateral Rp482,02 triliun, commercial bank Rp44,23 triliun, dan suppliers nihil.

Sementara yang berasal dari SBN terdiri dari SBN domestik sebesar Rp4.311,57 triliun. Di mana dalam bentuk surat utang negara sebesar Rp3.510,47 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) sebesar Rp801,10 triliun.

Selanjutnya dalam bentuk SBN valas sebesar Rp1.271,59 triliun, yang terdiri dari surat utang negara sebesar Rp1.024,59 triliun dan SBSN sebesar Rp247,00 triliun. Dengan begitu, maka total utang pemerintah yang berasal dari SBN sebesar Rp5.583,16 triliun.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut