Covid-19, Singapura Bangun Perumahan untuk 60.000 Pekerja Migran
SINGAPURA, iNews.id - Pemerintah Singapura tengah berlomba dengan waktu untuk membangun perumahan tambahan bagi sekitar 60.000 pekerja migran hingga akhir tahun 2020. Hal tersebut sebagai upaya mengurangi kepadatan di asrama pekerja, yang telah menyebabkan infeksi massal Covid-19.
Dikutip dari Reuters Selasa (2/6/2020), negara yang berpenduduk 5,7 juta jiwa ini tercatat telah memiliki lebih dari 35.000 kasus positif corona, salah satu jumlah terbesar di Asia. Sebagian besar infeksi disebabkan oleh fasilitas akomodasi yang sempit bagi pekerja migran, dan tempat tidur susun yang menampung lebih dari 300.000 pekerja yang sebagian besar berasal dari Asia Selatan.
Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Nasional Singapura pada hari Senin (1/6/2020) mengumumkan, pemerintah setempat akan membangun perumahan tambahan yang berasal dari properti milik negara yang tidak digunakan lagi, seperti bekas sekolah dan pabrik kosong.
Pemerintah mengatakan, asrama adalah fasilitas dengan pendekatan praktis untuk menampung pekerja migran di Singapura, yang kekurangan lahan untuk dapat membangun tempat tinggal bersama. Kedepanya pemerintah berupaya meningkatkan standar akomodasi tersebut, agar penyebaran virus corona secara massal dapat dihindari.
Langkah tersebut termasuk peningkatan jumlah ruangan layak huni per penduduk, mengurangi jumlah tempat tidur di setiap kamar, serta menambah jumlah toilet dan kamar mandi agar mengurangi antrean pemakaian bersama setiap harinya.
Singapura tak henti-hentinya mengupayakan langkah penanganan pencegahan Covid-19, serta langkah pemulihan ekonomi terdampak. Sebelumnya pada 26 Mei lalu, Pemerintah Singapura mengumumkan akan menggelontorkan Rp342,4 tirliun, sebagai dukungan terhadap perekonomian yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19. Paket stimulus tersebut merupakan paket keempat yang diluncurkan Negeri Singa tersebut sejak wabah virus corona melanda.
Editor: Ranto Rajagukguk