Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat
Advertisement . Scroll to see content

Dampak WFH, Ekspor Laptop Taiwan Naik di Tengah Pandemi Covid-19

Minggu, 21 Juni 2020 - 20:13:00 WIB
Dampak WFH, Ekspor Laptop Taiwan Naik di Tengah Pandemi Covid-19
Pemerintah Taiwan melaporkan permintaan ekspor di negaranya mengalami kenaikan pada awal tahun hingga Mei 2020. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Pemerintah Taiwan melaporkan permintaan ekspor di negaranya mengalami kenaikan pada awal tahun hingga Mei 2020. Kenaikan tersebut tercatat pada produksi laptop hingga mencapai nilai Rp554 triliun karena Covid-19 yang memaksa jutaan orang secara global untuk work from home (WFH) atau bekerja dari rumah 

Tercatat jumlah permintaan ekspor tersebut pada bulan Mei dari Amerika Serikat (AS) naik 8,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, serta naik dibandingkan dengan pertumbuhan 6,8 persen pada April lalu. Sementara itu, pesanan dari China juga tercatat naik 2,7 persen, dari bulan sebelumnya yang juga mengalami kenaikan hingga 9,2 persen. 

Lalu pesanan juga melonjak naik 12,3 persen dari Eropa. Namun, berbeda dengan permintaan dari Jepang yang mengalami penurunan hingga ke posisi 8,1 persen.

“Kita memperkirakan pesanan ekspor untuk Taiwan, yang dipandang sebagai salah satu penentu dari permintaan teknologi global, di bulan Juni ini akan terus mengalami kenaikan,” ujar pihak Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan, dikutip dari Reuters Minggu (21/6/2020).

Sebelumnya, pemerintah setempat telah berulang kali memperingatkan akan adanya prospek yang sulit untuk permintaan produksi teknologi di Taiwan, karena dampak Covid-19. Namun, di luar dugaan, hingga Mei lalu permintaan tersebut mengalami kenaikan terutama pada produk laptop.

Ke depannya, prospek pengiriman hasil produksi teknologi diperkirakan makin cerah, seiring dengan pandemi corona yang mulai mereda di Eropa, serta kegiatan ekonomi yang secara bertahap sudah mulai dibuka kembali di seluruh dunia.

Namun, ketidakpastian pasar akibat pandemi tersebut tetap menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengambil kebijakan. Juga faktor perang dagang antara China dan AS yang belum bisa dipastikan bisa benar-benar membaik karena bisa membahayakan ekspor Taiwan.

Pabrikan teknologi di Taiwan telah menjadi bagian penting dari rantai pasokan global, seperti untuk raksasa teknologi Apple Inc dan Huawei Technologies, yang telah terpukul keras oleh goyahnya permintaan global akan produk elektroniknya akibat kebijakan lockdown di banyak negara.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Taiwan melambat ke level terlemahnya dalam hampir empat tahun pada kuartal I 2020, karena pandemi Covid-19 yang menggerogoti konsumsi domestik dan pariwisata. Sebagai antisipasi, pemerintah telah meningkatkan langkah-langkah dukungannya, seperti meluncurkan paket stimulus ekonomi hingga mencapai Rp498,6 triliun.    

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut