Di Depan Aa Gym, Erick Thohir Buka-bukaan Alasan Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri BUMN

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya menjadi menteri. Hal itu disampaikan pada tapping program Bincang Ramadan Bersama Aa Gym di iNews, Selasa (12/5/2020).

“Saya bicara sama Pak Jokowi, ketika beliau meminta saya ya saya bilang, Pak kenapa saya? Beliau bilang, lho ini kan korporasi, walaupun jabatan publik. Dari track record Erick sudah berkecimpung di situ, nah saya perlu orang yang mendobrak, orang yang tidak punya kepentingan, kata beliau,” ujar Erick bercerita kepada Aa Gym.

Baca Juga

Kepercayaan Konsumen AS Anjlok pada Desember 2025, Terendah sejak April

Penunjukan Erick sebagai Menteri BUMN bukan tanpa alasan. Jauh sebelum menjadi menteri, eks bos Grup Mahaka Media ini telah membuktikan kepemimpinannya. Itulah yang membuat Jokowi tanpa ragu memilihnya menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

Masih lekat di ingatan, suksesnya pelaksanaan Asian Games 2018. Erick memimpin ajang olahraga multi-event terbesar di Asia itu, sebagai Ketua Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC). 

Baca Juga

Erick Thohir Tunjuk Dirut dan 4 Direkrsi Baru KAI

Perhelatan yang apik, baik di sisi prestasi maupun penyelenggaraanya. Selama menjabat sebagai menteri, pengusaha yang sempat menjadi pemilik Inter Milan tersebut seringkali membongkar-pasang posisi strategis perusahaan pelat merah. 

Pada April lalu Erick Thohir merombak Komisaris Utama PT Pelindo I (Persero), dan pada baru-baru ini mengubah susunan direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Tak salah kiranya organisasi pemerintahan yang dipimpinya sebagai salah satu kementerian terbaik dalam 100 hari kerja pertama, versi Indonesia Political Opinion (IPO).   

Dalam perbincangan itu, Aa Gym juga menanyakan berbagai tantangan yang dihadapi Erick dan strategi yang dijalankan di kementerian BUMN. Dai kondang itu juga meminta Erick menceritakan kesan dan pengalamannya mengisi Ramadan pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Editor: Ranto Rajagukguk