Dianggarkan Rp307 Triliun, Penyerapan Belanja Produk Koperasi dan UMKM Masih Rendah
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKop UKM) Teten Masduki mengatakan daya beli masyarakat yang menurun berdampak pada melemahnya permintaan produk koperasi dan UMKM. Sebab itu, kebijakan fiskal sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Teten mengungkapkan dari sisi belanja Kemenkop UKM sudah menyiapkan anggaran sebanyak Rp307 triliun yang bisa diorientasikan untuk belanja produk koperasi dan UMKM. Namun, serapannya masih rendah.
"Kami sedang mencari upaya, salah satunya kementerian dan lembaga (K/L) yang berdaya beli didorong untuk belanja produk koperasi dan UMKM. Ini memang penyerapannya masih rendah, baru di kisaran 18-20%," ujar Teten dalam webinar di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Dia menyebutkan KemenKop UKM sedang bekerja sama dengan LKPP untuk memudahkan belanja K/L dan daerah agar bisa mendongkrak penjualan produk koperasi dan UMKM.
"Kami bersama LKPP dan daerah sedang giat melakukan pelatihan-pelatihan kepada para pelaku UMKM di daerah. Lewat e-commerce juga kami giatkan, sehingga K/L untuk konsumsi belanja produk UMKM dan koperasi di platform digital ya sudah bisa lah karena mudah," kata Teten.
Namun, untuk belanja di kisaran Rp50 juta-Rp 200 juta harus lewat LPSE LKPP. Selain itu, pihak lain yang masih memiliki daya beli adalah badan usaha milik negara (BUMN).
"Kami sebelumnya sudah membuat MoU dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar belanja yang Rp14 miliar ke bawah itu untuk membeli produk koperasi dan UMKM, bukan hanya barang, tapi juga jasa. Terlebih, BUMN sekarang mengembangkan Pasar Digital BUMN (PaDi), jadi kalau produk mereka masuk ke situ, tentu akan sangat membantu," ujar Teten.
Kendati demikian, belanja pemerintah dan BUMN untuk membeli produk UMKM tidak bisa berlaku ke semua. Ini terkait pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat paripurna sebelumnya.
"Dalam rapat paripurna kemarin, Pak Jokowi sudah menyampaikan untuk menyerap produk pangan, pertanian, dan perikanan yang tidak terserap pasar, seperti ikan, komoditas jagung, kopi, termasuk kemarin bawang putih di Brebes," kata Teten.
Editor: Dani M Dahwilani