Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Respons Dirjen Djaka Budi soal Ancaman Pembekuan Bea Cukai
Advertisement . Scroll to see content

Dikritik Lagi soal Utang, Sri Mulyani: Pemerintah Selalu Transparan

Senin, 23 November 2020 - 21:31:00 WIB
Dikritik Lagi soal Utang, Sri Mulyani: Pemerintah Selalu Transparan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan soal utang pemerintah yang kerap menjadi perbincangan. Isu tersebut kembali mengemuka saat Rizal Ramli mengomentari utang pemerintah yang terus bertambah. 

Rizal menyebut, penambahan utang tersebut karena pengelolaan yang tak beres sehingga solusi untuk menutupinya dengan kembali berutang. Karena itu, Sri Mulyani meminta Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman untuk menyampaikan update pengelolaan utang secara berkala. Hal ini juga sebagai transparansi dari pemerintah.

"Itu mungkin Pak Luky harus setiap minggu di-update supaya orang enggak lupa. Sampaikan saja, karena itu yang menjadi kadang-kadang masyarakat perlu untuk tahu supaya mereka tidak mendapatkan info dari komentar-komentar yang tidak sesuai dengan sebetulnya rencana pemerintah yang sudah sangat transparan," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (23/11/2020).

Menurut dia, masalah utang pemerintah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) 72 Tahun 2020 tentang perubahan postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Perpres 72, waktu anggaran APBN 2020 dengan estimasi defisit sekian, itu pembiayaannya adalah dari SBN, pinjaman, ada yang bilateral maupun multilateral," ujarnya.

Dia menuturkan, semua dilakukan bukan tanpa rencana dan perhitungan yang matang seperti yang dikritik beberapa kalangan. "Itu kan semuanya isu dari Perpres 72 sudah diomongkan, sudah disampaikan ke publik. Jumlah defisit juga sudah disampaikan sekian, sumber pembiayaannya kita juga sudah sampaikan ada dari SBN, ada menggunakan burden sharing, ada yang multilateral pinjaman, ada yang bilateral," tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut