Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : iNews Tegaskan Berita Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong karena Alasan Pribadi Adalah Hoaks
Advertisement . Scroll to see content

Dipandu Rhenald Kasali, "The Indonesia Economic Club" di iNews Pukul 20.30: Harga Sapi Tak Empuk Lagi

Kamis, 28 Januari 2021 - 15:19:00 WIB
Dipandu Rhenald Kasali,
Harga daging sapi yang melambung tinggi akan menjadi tema dalam The Indonesia Economic Club di iNews, Kamis (28/1/2021) pukul 20.30 WIB. (Foto: MNC Media).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kenaikan harga daging sapi di pasaran membuat para pedagang merugi karena sepi pembeli. Hal tersebut membuat pedagang daging di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi mogok dagang selama tiga hari pada 20-23 Januari 2021, akibat besarnya kerugian yang harus mereka tanggung.

Kenaikan harga daging disinyalir karena naiknya harga dari produsen. Kenaikan harga karkas di rumah potong hewan dipicu oleh naiknya harga sapi bakalan asal Australia selama satu semester terakhir. Meski sudah kembali berjualan, terpantau harga daging di pasaran masih belum turun, yakni di kisaran Rp120.000 - Rp125.000 per kilogram.

Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Djoni Liano mengungkapkan, Indonesia belum bisa melepaskan ketergantungan terhadap sapi impor yang mayoritas berasal dari Australia. Berdasarkan data yang dihimpun Gapuspindo, ekspor sapi bakalan Australia diperkirakan turun dari 1,3 juta ekor tahun 2019 menjadi 900.000 ekor pada 2020. Sebanyak 60 persen di antaranya diserap Indonesia. 

”Australia tengah membatasi ekspor karena produsen sapi di sana ingin memulihkan populasi. Padahal, permintaan global meningkat. Dampaknya, harga melonjak. Negara yang sanggup membayar dengan harga yang ada akan mendapatkannya (sapi bakalan),” jelas Djoni.

Mulai dari impor hingga tata kelola distribusi daging turut menjadi fakor tingginya harga daging di pasaran. Lantas bagaimana para pedagang, pelaku usaha pangan, dan pemerintah menyikapi serta mencari solusi dari permasalahan ini?

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut