Ditarget Rampung Awal 2019, Proyek LRT Jakarta Fase I Sudah 90 Persen

JAKARTA, iNews.id – Proyek Light Rapid Tansit (LRT) Jakarta fase I (Kelapa Gading-Velodrom) secara keseluruhan sudah mencapai 90 persen. Proyek yang digarap anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini direncanakan bisa digunakan mulai tahun depan.

"Progres pekerjaan sampai saat ini sudah 90 persen, mencakup kesiapan SDM (Sumber daya manusia) 73 persen, badan usaha 74 persen, konstruksi 92 persen, pengadaan sarana 99 persen, dan untuk pekerjaan persiapan dan uji cobs terbatas sudah 100 persen," tutur Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono, di kantornya, Rabu (19/12/2018).

Baca Juga

Kisah Tukang Kopi Keliling, Kini Punya Rumah Berkat Program Prabowo

"Fasilitas untuk penyandang disabilitas juga disiapkan, ada lift maupun eskalator, ada pedestarian yang juga terintegarsi dengan stasiun," Alan menambahkan.

Alan mengakui, saat ini untuk infrastruktur sudah memasuki tahap finalisasi. Ia memastikan stasiun kereta sudah tersedia fasilitas-fasilitas yang mumpuni. Tidak hanya itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan bangunan skybridge yang nantinya mengintegrasikan stasiun LRT dengan stasiun kendaraan angkutan umum lainnya, seperti TransJakarta.

"Untuk update per hari ini, kita selain mengejar konstruksi finishing arsitektur, kita juga menyelesaikan koneksi dengan busway," kata Direktur Proyek LRT PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin.

Saat ini proyek LRT juga telah berhasil melewati tahap tes pengoperasian kereta terintegrasi melalui Operation Control Center (OCC). Nantinya, pihaknya menargetkan LRT fase I koridor Kelapa Gading-Velodrom akan dilanjutkan dengan persiapan pembangunan fase II koridor Velodrom-Dukuh Atas-Tanah Abang yang diasumsikan membutuhkan anggaran sebesar Rp34 triliun.

Sampai dengan saat ini Jakpro juga tengah menyusun kelengkapan studi fase II untuk diusulkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub. "Hingga saat ini kita sedang rampungkan studi kelayakannya, memang ditargetkan bisa mulai pembangunan pada tahun depan," kata Iwan.

Editor: Ranto Rajagukguk