Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KKP Ungkap Kronologi Pembakaran Speedboat dalam Operasi Pengawasan Trawl di Sumbar
Advertisement . Scroll to see content

Dorong Budi Daya Ikan, Menteri Susi Harap Impor Bahan Baku Ditekan

Kamis, 29 November 2018 - 22:08:00 WIB
Dorong Budi Daya Ikan, Menteri Susi Harap Impor Bahan Baku Ditekan
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. (Foto: iNews.id/Rull Ramli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintan saat ini tengah meningkatkan industri pakan mandiri untuk budi daya ikan. Hal ini dilakukan agar industri budi daya ikan di Indonesia ke depannya bisa lebih mandiri.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, Indonesia perlu meningkatkan angka pakan mandiri yang diproduksi dengan bahan dari dalam negeri. Hal tersebut ditekankan oleh Susi, mengingat angka impor bahan baku yang masih tinggi.

"Harus bisa kembangkan ide untuk meningkatkan produktivitas pakan, yang efektif, dan efisien, sehingga dapat mengurangi ketergantungan bahan baku dari impor," kata Susi di hadapan puluhan pelaku usaha perikanan, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Saat ini, salah satu biaya yang paling tinggi dalam industri budi daya ikan, adalah pakan untuk ikan. Oleh karenanya, Susi mendorong para pelaku usaha untuk bisa menciptakan sistem pakan yang efisien, baik dari teksturnya, komponen hingga jadwal memberi pakan pada ikan.

Ia berharap, dengan sistem pakan yang efisien, budi daya ikan juga bisa tumbuh berkembang dengan maksimal sehingga Indonesia dapat mengurangi ketergantungan bahan impor. "Saya alergi dengan yang namanya impor," kata Susi.

Tidak hanya mengingatkan untuk meningkatkan produksi pakan ikan mandiri, Susi juga menekankan kepada para pelaku usaha industri perikanan tetap memerhatikan lingkungan. Ia tidak menginginkan tambak yang dapat meninggalkan residu, sehingga nantinya dapat mencemari air.

Hal tersebut kemudian membuat Susi mengatakan kepada para pelaku usaha untuk menciptakan pakan yang ramah lingkungan. "Ini adalah tantangan yang harus dihadapi dan dilatih bersama. Litbang KKP akan dengan senang hati bantu,” kata Susi.

Susi juga mengatakan, industri perikanan dalam negeri harus bersiap-siap menghadapi dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Pasalnya, pertikaian dagang kedua negara menjadi peluang bagi Indonesia untuk memaksimalkan penetrasi pasar.

"Saya berharap seluruh pelaku bisnis perikanan Indonesia, mengambil momentum ini untuk lari, lompat, genjot ekspor," kata Susi.

Dengan adanya perang dagang, AS akan memberikan tarif impor yang tinggi kepada China untuk melindungi produknya. Hal ini yang kemudian membuat AS mencari pasar baru, mengingat sampai dengan tahun lalu China merupakan salah satu importir terbesar untuk AS.

“Jangan ulangi kejadian di 2001-2004, di mana Amerika menempatkan anti-dumping ke China, Thailand, dan Vietnam, budi daya ikan Indonesia tidak berkembang," kata Susi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut