Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gibran Pamer Program MBG di KTT G20: Investasi Strategis
Advertisement . Scroll to see content

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi: Kalau Diperlukan Perppu, Kita Akan Buatkan

Kamis, 13 Juni 2019 - 15:30:00 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi: Kalau Diperlukan Perppu, Kita Akan Buatkan
Presiden Joko Widodo (tengah) saat bertemu dengan jajaran pengurus Apindo dan Hippindo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/6/2019). (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengundang asosiasi pengusaha dalam dua hari terakhir. Langkah itu dilakukan untuk mencari masukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada pertemuan kali ini, Jokowi mengundang pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Kemarin, pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang diundang.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta pengurus Apindo dan Hippindo untuk memberikan masukan yang konkret, nyata, dan cepat untuk bisa dilaksanakan. Dia juga kembali menegaskan posisinya yang tidak lagi memiliki beban untuk membuat kebijakan.

"Saya ngomong apa adanya karena saya sudah enggak ada beban apa-apa. Tolong gunakan kesempatan ini sehingga terobosan-terobosan yang ingin kita lakukan itu betul-betul sebuah terobosan yang memberikan efek tendangan yang kuat bagi ekonomi kita,” kata Jokowi, Kamis (13/6/2019).

Masukan-masukan itu, kata dia, nantinya akan diserap dan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam regulasi. Saat ini, pemerintah sedang merombak regulasi, termasuk Undang-Undang (UU) bahkan tidak tertutup kemungkinan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu).

“Ya memang kalau itu diperlukan sekali dan memang karena posisinya sangat penting dan diperlukan ya kita akan buatkan (Perppu)," ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, fokus pemerintah dalam lima tahun ke depan ada pada dunia usaha. Dia ingin investasi bisa digenjot karena Indonesia sudah ketinggalan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.

“Jangan sampai, saya sering saya sampaikan dimana-mana, kalah nanti juga dengan Kamboja, kalah dengan Laos. Enggaklah, kita ini negara besar yang memiliki kekuatan sumber daya alam, memiliki kekuatan sumber daya manusia yang saya kira ini menjadi sebuah modal besar ke depan," ujar dia.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut