Dua Milenial Jadi Komisaris BUMN, Ketua Pemuda MES: Bagian Transformasi Bukan Gaya-gayaan

JAKARTA, iNews.id - Pemuda Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) meyampaikan apresiasi kepada Menteri BUMN, Erick Thohir, yang telah menunjuk dua milenial menjadi komisaris perusahaan pelat merah. 

"Hal ini menjadi bagian dari transformasi BUMN, bukan sekadar gaya-gayaan," kata Ketua Pemuda MES, Arief Rosyid, dalam keterangan, Jumat (19/11/2021).  

Baca Juga

Dukung Target Nol Emisi 2060, IMIP Operasikan 502 Unit Kendaraan Listrik

Menurut dia, di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, sangat penting untuk memberi kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk menduduki posisi strategis, termasuk di BUMN. 

Hal itu, tentunya harus disesuaikan dengan kapabilitas dan kredibilat generasi muda yang diberi kepercayaan oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham perusahaan pelat merah.  

Seperti diketahui, Erick Thohir telah menunjuk Arya Anugrah Pratama Kuntadi sebagai komisaris di PT PGAS Solution dan Twedy Ginting sebagai Komisaris PT Pertamina Gas (Pertagas). 

"Saya mengenal baik kedua sosok milenial ini, Bro Arya di HIPMI dan Bung Twedy sewaktu menjabat Ketum GMNI. Mereka memiliki integritas dan sangat pantas menduduki jabatan komisaris tersebut," ujar Arief. 

Dia mengungkapkan, penunjukan dua milenial menjadi komisaris BUMN menunjukkan Erick Thohir membuktikan komitmennya dalam memberi ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk berperan memajukan Indonesia melalui BUMNB. 

Arief menjelaskan, besarnya jumlah generasi penerus harus benar-benar dimanfaatkan agar menjadi mesin penggerak menuju Indonesia Maju, dengan memberi kesempatan untuk duduk di berbagai posisi penting.

Berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, jumlah milenial 25,87 persen, gen-Z 27,94 persen, dan post GenZ 10,88 persen. Artinya 64,69 persen atau 6 dari 10 penduduk Indonesia adalah generasi muda. 

"Sebagai pemimpin, Erick Thohir belajar dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin yang selalu memberi kesempatan pada generasi muda sebagai generasi penerus," tutur Arief.

Editor: Jeanny Aipassa