Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Respons Rosan soal Peluang Kereta Cepat Whoosh Disubsidi Pemerintah
Advertisement . Scroll to see content

Dua Tokoh Kadin Jadi Ketua Timses Capres Beda Kubu, Ini Tanggapan Pengamat

Selasa, 31 Oktober 2023 - 08:03:00 WIB
Dua Tokoh Kadin Jadi Ketua Timses Capres Beda Kubu, Ini Tanggapan Pengamat
Rosan Roeslani (kiri), dan Arsjad Rasjid. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Keterlibatan dua tokoh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai Ketua Tim Sukses calon presiden yang berbeda kubu masih dalam tahap wajar.

Seperti diketahui, Rosan Roeslani (Mantan Ketum Kadin) menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, sedangkan Arsjad Rasjid (Ketum Kadin) menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud. 

Pengamat Ekonomi, Agus Trihatmoko, mengatakan sistem Pemilu langsung memang menjadi keniscayaan bagi semua paslon dan ekstra efortnya untuk manjangkau seluruh konstituen. Menurutnya, pemetaan target calon potensial pemilih itu juga memperlukan dukungan di luar jalur Parpol. 

"Sehingga, hal itu wajar ketika tokoh tokoh atau pimpinan Kadin menjadi pimpinan tim pemenangan," kata Agus, ketika dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (30/10/2023). 

Menurut dia, kepentingan para Capres dan Cawapres tidak hanya tentang sosok yang memiliki managerial bagus. Tetapi juga karena mereka memiliki jejaring strategis yaitu para pembisnis. 

"Jejaring tersebut ada kaitannya dengan menambah elektoral bagi Capres-Cawapres, walaupun belum tentu signifikan. Karena, karyawan pada perusahaan jejaring tidak mudah digiring oleh pimpinan ke arah salah satu pasangan kandidat," tutur Agus. 

Dia mengungkapkan, alasan berikutnya yakni dalam tubuh perusahaan memang tidak boleh bias kepada kepentingan politik elektoral tertentu. Katanya, hal itu dihindari dalam manajemen sumbet daya mereka, agar hubungan antar karyawan/ pegawai dan buruh tetap konduksif. 

"Dari argumentasi tersebut, maka boleh kita duga atau perkirakan para tokoh bisnis yang ikut serta dalam tim sukses berkaitan dengan biaya politik," ujar Agus.

Agus memperkirakan, baik Rosan dan Arsjad bisa berkontribusi terhadap material-material periklanan serta pengorganisasian kampanye. 

"Jika itu terjadi, memang tidak akan keliatan nyata, tetapi mereka paham bahwa fenomena itu lumrah dalam politik," ungkap Agus.

Sementara Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute pun menilai bahwa pemilihan mantan dan ketua umum Kadin menjadi ketua timses karena kapasitas serta kemampuannya masing-masing. Sebab menurutnya, dengan jabatannya sebagai mantan dan ketua umum kadin tentunya baik Rosan maupun Arsjad sudah teruji kemampuannya dalam banyak hal. 

"Itu yg dibutuhkan dan diharapkan dari mereka sebagai ketua Tim sukses.. Termasuk menggerakkan mensinergikan semua komponen guna bisa memaksimalkan perolehan suara. Suara darimana saja. Tidak terbatas dari para pebisnis," kata Piter, kepada MNC Portal Indonesia, Senin (30/10/2023) malam.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi juga telah menekankan bahwa pihaknya netral meskipun Ketua Umum dan Mantan Ketua Umum-nya menjadi tim sukses dari dua calon presiden yang berbeda. 

"Saya jelaskan, saya sampaikan bahwa posisi Kadin Indonesia netral, sekali lagi saya tegaskan Kadin Indonesia netral," ujar Yukki, ketika ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Kendati demikian, Yukki mengaku bahwa posisi yang diambil Ketum dan Mantan Ketum itu sangat menguntungkan pihaknya. Sebab menurutnya, melalui posisi strategis itu maka Kadin Indonesia bisa memberikan masukan kepada para tim sukses dan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden itu sendiri.

"Politik itu, pemilihan itu adalah pesta demokrasi. Pesta demokrasi harus happy. Jadi jangan dibuat tegang-tegang," ungkap Yukki.

Ia pun secara terang-terangan mengaku bahwa dirinya memperbolehkan anggota Kadin untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Namun tentunya dengan syarat yaitu tidak membawa nama Kadin Indonesia dalam proses kampanye.

"Saya sudah sampaikan para wakil ketua umum, seluruh pengurus, daerah juga, provinsi maupun kabupaten/kota, silahkan kalau ada yang ingin menjadi bagian dari proses itu saya hargai. Tapi satu hal, saya akan tindak tegas siapapun yang membawa atas nama Kadin, itu clear," tutur Yukki.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut