Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 87 Kontainer Langgar Ekspor Turunan CPO, Kapolri: Kerugian Rp2,8 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Ekspor Februari RI Anjlok jadi 19,31 Miliar Dolar AS, Ini Penyebabnya

Jumat, 15 Maret 2024 - 09:55:00 WIB
Ekspor Februari RI Anjlok jadi 19,31 Miliar Dolar AS, Ini Penyebabnya
ilustrasi ekspor Februari RI anjlok (ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2024 nilai ekspor Indonesia sebesar 19,31 miliar dolar AS. Angka ini turun 5,79 persen dibandingkan Januari 2024 yang tercatat 20,52 miliar dolar AS.

Plt Kepala BPS Amalia W Widyasanti mengatakan, Ekspor migas tercatat 
1,22 miliar dolar AS atau turun 12,93 persen. Sementara ekspor non-migas turun 5,27 persen dgn nilai ekspor sebesar 18,09 miliar dolar AS.

"Penurunan nilai ekspor Februari didorong oleh penurunaan nilai ekspor nonmigas terutama pada besi dan baja dengan andil penurunan sebesar 3,26 persen, lemak dan minyak hewani nabati dengan andil 2,60 persen serta logam mulia dan perhiasan permata dengan andil penurunan sebesar 0,60 persen," tutur Amalia dalam konferensi pers hari ini, Kamis (15/1/2024).

Amalia mengungkapkan, penurunan eskpor migas didorong oleh penurunan nilai ekspor gas dengan andil penurunan sebesar 1,58 persen.

Dikatakan Amalia, secara tahunan nilai ekspor Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 9,45 pesen. Katanya, kontraksi ini didorong oleh penurunan ekspor nonmigas terutama pada lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, dan besi baja. 

Lebih lanjut Amalia menyampaikan, perkembangan ekspor nonmigas menurut sektor pada Februari 2024, di mana total ekspor nonmigas sebesar 18,09 miliar dolar AS.

"Jika dirinci menurut sektor, sektor pertanian kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar 0,39 miliar dolar AS, sektor pertambangan dan lainnya 4,05 miliar dolar AS dan sektor industri pengolahan sebesar 13,64 miliar dolar AS,” urainya. 

Sementara itu, nilai ekspor nonmigas menurut sektor mengalami peningkatan secara bulanan, kecuali pada sektor industri pengolahan yang mengalami penurunan sebesar 9,22 persen. 
Penurunan nilai ekspor sektor industri pengolahan utamanya disebabkan oleh penuruann nilai ekspor minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, besi dan baja, barang perhiasan dan barang berharga serta aluminium. 

"Secara tahunan semua sektor alami penurunan kecuali sektor pertanian yang mengalami peningkatan 16,91 persen. Penurunan terdalam terjadi pada sektor industri pengolahan yang turun sebesar 11,49 persen," ujar dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut