Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komentar Haru Erick Thohir usai Timnas Indonesia U-17 Ukir Sejarah di Piala Dunia U-17 2025
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir Minta Masyarakat Tak Berpolemik soal Asal Vaksin Covid-19

Sabtu, 12 Desember 2020 - 14:39:00 WIB
Erick Thohir Minta Masyarakat Tak Berpolemik soal Asal Vaksin Covid-19
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covi-19 dan Pemulihan Ekonomi  (KPC PEN) Erick Thohir memastikan semua jenis vaksin yang akan masuk Indonesia sudah melalui proses uji klinis dengan baik. Untuk itu, dia berharap, masyarakat tidak terpengaruh dari negara mana vaksin berasal.

"Jadi jangan terjebak nih, bahwa ini vaksin China, ini vaksin Amerika Serikat (AS). Semua vaksin yang masuk data WHO pasti sudah ada uji klinis dengan baik. Jadi jangan terjebak dalam arti apa-apa," kata Erick dalam seminar secara daring, Sabtu (12/12/2020).

Dia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2020, domain tertinggi vaksinasi ada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam hal ini, kemenkes sudah memutuskan jenis-jenis vaksin yang bisa diandalkan yaitu ada Fitzer, Moderna, Sinovac, Astrazeneca dan tentu juga Merah Putih. 

"Sesuai dengan keputusan pak Menteri Kesehatan kita memakai vaksin dari Amerika, China, Arab, dan sebagainya," ujarnya.

Selain itu, dia menegaskan, 1,2 juta unit vaksin Covid-19 dari Sinovac China sudah melibatkan BPOM dan MUI. Vaksin Sinovac sendiri sudah uji klinis tahap III di Bandung.

"Tinggal untuk disuntikkan, namun perlu penggunaan izin darurat atau emergency use authority di mana salah satunya melihat hasil uji klinis yang ada di Brasil dan negara-negara lain yang berhasil, ditambah hasil uji klinis III di Bandung," ucapnya.

Dia menambahkan, untuk tahap awal, vaksinasi akan dilakukan pada  tenaga kesehatan, personel TNI-Polri, dan pegawai pemerintahan. Namun, Dia menekankan, vaksinasi ini tidak ada pemaksaan.

"Kembali program vaksinasi ini tidak ada paksaan, tetapi pemerintah menargetkan 67 persen rakyat Indonesia tervaksinasi, karena harus menjadi herd immunity dan saling menjaga," tuturnya

Meski begitu, Erick meminta agar pengadaan jenis vaksin Covid-19 haruslah dibarengi dengan keyakinan agar dapat menekan angka penularan dan jumlah kematian. Apalagi dengan adanya vaksin Covid-19 diharapkan dapat membuat ekonomi nasional bergairah pada 2021. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut