Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga BBM Pertamina 12 Desember 2025 di SPBU Seluruh Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Garap Peluang Pasar Rp50 Triliun, Pertamina Bangun Petrokimia Terintegrasi

Minggu, 22 Desember 2019 - 11:07:00 WIB
Garap Peluang Pasar Rp50 Triliun, Pertamina Bangun Petrokimia Terintegrasi
PT Pertamina (Persero) menyasar peluang pasar Rp50 triliun dengan mengembangkan area kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) menyasar peluang pasar Rp50 triliun dengan mengembangkan area kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hal ini digunakan untuk menjadi pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kilang nasional.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama Tuban Petro telah meninjau langsung kawasan TPPI yang akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional di Tuban. Nicke menyatakan, peluang pasar bisnis petrokimia di Indonesia sekitar Rp40-50 triliun per tahun. Selain itu, bisnis petrokimia mempunyai margin lebih tinggi dibanding Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Pembangunan kompleks industri Petrokimia akan lebih menjamin keberlanjutan bisnis perseroan, karena sesuai dengan trend bisnis masa depan," ujar Nicke.

Pembangunan industri Petrokimia, lanjut Nicke, juga akan lebih efisien karena diintegrasikan dengan kilang, sehingga produk samping petrokimia dapat dimanfaatkan kembali oleh kilang baik untuk bahan bakar kilang itu sendiri maupun dapat menjadi produk BBM.

"Infrastruktur penunjang dan utilitas dapat juga dimanfaatkan secara bersama-sama dengan menurunkan biaya energi hingga 10 persen dan biaya personel turun 10 persen sehingga biaya operasional turun sampai 15 persen," ujar Nicke.

Langkah mengintegrasikan kilang TPPI untuk pengembangan industri petrokimia dilakukan Pertamina dengan melakukan aksi korporasi pembelian saham seri B TubanPetro yang merupakan induk usaha TPPI, senilai Rp3,1 triliun. Dengan begitu, Pertamina saat kini menguasai saham mayoritas 51 persen.

“Aksi korporasi ini dimaksudkan untuk mengembangkan industri petrokimia nasional yang nantinya akan memberikan dampak bagi pengembangan industri turunannya di Tanah Air,” kata Nicke.

Nicke menjelaskan, restrukturisasi TubanPetro juga merupakan bagian dari kilang Pertamina yang mengutamakan aspek fleksibilitas (flexibility), di mana mode kilang bisa beralih baik mode petrokimia ataupun mogas. Hal ini membuat produksi kilang dapat menyesuaikan dengan permintaan pada saat beroperasi.

Selain itu, dengan pasokan bahan baku yang terintegrasi antara satu kilang dengan kilang lainnya, diharapkan juga bisa meningkatkan efisiensi baik sisi pengeluaran operasional maupun pengeluaran modal, sehingga meraih keuntungan (profitability) yang maksimal. Dengan tingkat keuntungan yang maksimal, maka proyek-proyek kilang Pertamina mampu menjadi bisnis yang berkelanjutan (sustainability) ke depannya.

“Jadi jelas bahwa proyek kilang kami yang sedang berjalan akan menjadi bisnis yang berkelanjutan karena dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan didukung integrasi baik sesama kilang maupun infrastruktur Pertamina lainnya,” ujar Nicke.

Pertamina sendiri akan mengembangkan pembangunan pabrik baru serta melanjutkan pembangunan komplek olefin dan polyolefin di kawasan kilang TPPI di Tuban. Dengan pembangunan tersebut, maka TPPI akan menjadi komplek petrokimia yang terintegrasi menghasilkan produk-produk aromatik dan olefin.

Pada saat yang sama, melalui proyek RDMP dan GRR, Pertamina juga sedang membangun kilang Tuban dengan investasi 16 miliar dola rAs, yang nantinya akan memiliki fasilitas produksi petrokimia dengan produk polypropylene sebanyak 1.200 ktpa, paraxylene 1.300 ktpa dan polyethylene 750 ktpa.

“Pembangunan industri petrokimia nasional akan turut memperkuat neraca perdagangan, menghemat devisa dan mengurangi impor bahan baku dan produk petrokimia,” kata Nicke.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut