Garuda dan Sriwijaya Cerai, Jumlah Armada Pesawat untuk Nataru Turun
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan jumlah armada pesawat yang beroperasi untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 turun dari tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya karena berakhirnya kerja sama operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan Sriwijaya Air.
"Berkaitan dengan sejumlah armada, memang ada dampak sedikit dari Sriwijaya. Karena Sriwijaya ada pengurangan pesawat yang dioperasikan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti saat konferensi pers di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).
Dia membeberkan pada Natal dan Tahun Baru kali ini, jumlah armada pesawat hanya sebanyak 495 unit atau turun 9 persen dari tahun sebelumya 544 unit. Meski mengalami penurunan, Polana menilai, jumlah tersebut cukup untuk mengangkut penumpang di musim liburan kali ini.
"Itu salah satu perhitungan karena kami melakukan pengecekan availability dari semua pesawat yang ada di Indonesia semua airlines dari jumlah yang available yang dioperasikan itu adalah 495," ujarnya.
Polana menambahkan, jumlah ketersediaan pesawat yang ada sudah termasuk untuk armada cadangan.
Kemenhub juga mengeluarkan kebijakan untuk memberi keringanan biaya tiket pesawat, lebih murah 30 persen pada Senin hingga Kamis berlaku hingga Februari tahun 2020.
Jelang persiapan Natal dan Tahun baru, Kemenhub juga melakukan ramp check demi keselamatan penumpang. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub juga melakukan pengecekan kesiapan operasional dari mulai staf bandara, fasilitas bandara, dan pelaynan terhadap penumpang.
"Untuk jelang Nataru memang lebih intensif terutama di bandara cukup sibuk dan dilakukan sebanyak-banyaknya fasilitas. Kami yamg dilakukan ramp check enggak hanya pesawat, bandara juga lakukan ramp check termasuk personelnya. Bukan hanya pesawat, tapi semua subsistem transportasi udara," tuturnya.
Pihak Kemenhub hingga pekan depan akan melaksanakan sejumlah inspeksi di jalur-jalur moda transportasi demi meningkatkan keamanan dan keselamatan penumpang. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi bencana alam yang juga dapat berpengaruh terhadap pelayanan transportasi di musim liburan Natal dan tahun baru 2020.
Editor: Ranto Rajagukguk