Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat
Advertisement . Scroll to see content

Genjot Ekspor, Bappenas Dorong Nilai Tambah Hasil Laut dan Perikanan

Rabu, 14 November 2018 - 15:03:00 WIB
Genjot Ekspor, Bappenas Dorong Nilai Tambah Hasil Laut dan Perikanan
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mendorong peningkatan nilai tambah hasil kelautan serta perikanan sehingga bisa mendulang ekspor dan membantu menekan defisit transaksi berjalan.

“Kami akan mendorong penciptaan nilai tambah dari hasil kelautan ini sendiri baik dari ikan, rumput laut, dan semua produknya. Kami ingin ekspor ikan baik segar maupun olahan, ikut membantu upaya kita untuk memperbaiki neraca perdagangan," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Bambang mengatakan, apabila ingin memaksimalkan industri di bidang kelautan dan perikanan, perlu adanya peningkatan nilai tambah dari aspek hulu hingga hilir. Hal ini bisa dicapai dengan adanya kerja sama yang baik antara pelaku penghasil perikanan dengan pelaku pengolahan.

"Strategi perencanaan nilai tambah meskipun, tetap ekspor ikan segar akan jadi ekspor utama Indonesia," kata Bambang.

Untuk itu, Bappenas siap untuk membangun konektivitas laut yang efisien dan efektif, mengembangkan pariwisata bahari yang inklusif, dan industrialisasi perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dam Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menekankan perlu adanya pembaharuan regulasi dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk meningkatkan perekonomian Indonesia di sektor laut dan perikanan.

"Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) sektor kelautan dan perikanan perlu terus didorong, penerapan teknologi dan inovasi juga tentu sangat menentukan. Yang kami harapkan juga sekarang ini adalah peningkatan investasi serta dukungan regulasi yang pro bisnis," tutur Yugi.

Menurut Yugi, saat ini Indonesia memiliki potensi tinggi untuk memaksimalkan sektor industri kemaritiman, terutama kelautan dan perikanan. Akan tetapi hal tersebut masih terhambat oleh beberapa hal, di antaranya ialah masalah teknologi dan perizinan.

"Budidaya kita potensinya besar dan nilai produknya juga lebih tinggi. Kami harapkan Indonesia mulai memperkuat perikanan budidaya modern," kata Yugi.

Menurut dia, masih terdapat  masalah perizinan yang masih tumpang tindih antara satu sama lain. Ia juga mengatakan, masih banyak izin nelayan yang masih terhambat akibat masih belum dapat terintegrasi di sistem Online Single Submission (OSS).

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut