Hadapi Disrupsi Ganda, Jokowi Kebut Vaksinasi Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatat Indonesia mengalami dua tantangan besar atau disrupsi ganda. Tantangan pertama adalah menghadapi disrupsi teknologi jilid keempat dan terakhir penanganan pandemi Covid-19.
Selama satu tahun berjalan ini, dua tantangan itu dihadapi Indonesia secara bersamaan. Jokowi menilai, hal itu menjadi berat bagi pemerintah.
"Dalam setahun ini, kita menghadapi tantangan yang sangat sulit, sangat tidak mudah, kita mengalami double disruptions, kita menghadapi disrupsi ganda, kita masih kejar-kejaran untuk menghadapi disrupsi teknologi jilid keempat. Kemudian kita harus menghadapi pula disrupsi pandemi Covid-19," ujarnya dalam Summit Indonesia 2021.
Meski begitu, dua tantangan itu tidak saja dialami oleh Indonesia. Hampir semua negara di dunia juga merasakan hal serupa. Tercatat ada 215 negara yang mengalami masa sulit tersebut.
"Krisis kesehatan dan ekonomi harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan, antara gas dan rem harus dijalankan secara tepat, ini hal yang tidak mudah, sangat tidak mudah, penanganan kesehatan dan ekonomi sama-sama pentingnya, sama-sama strategisnya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara menegaskan, pemerintah terus melakukan agenda jangka pendek untuk mengawali tantangan tersebut. Salah satu langkah adalah memasifkan vaksinasi Covid-19 untuk menekan penyebaran virus Corona.
Vaksinasi menjadi salah satu kebijakan prioritas pemerintah. Pemerintah juga ingin bekerja cepat untuk memperoleh ratusan juta dosis vaksin di tengah dominasi negara maju dalam mendapatkan vaksin. Selain itu adanya persiapan infrastruktur, data, dan vaksinator. Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah sudah memiliki kurang lebih 30.000 vaksinator yang sudah disiapkan dengan baik.
“Kita mengupayakan vaksinasi ini secepatnya untuk mengejar yang namanya kekebalan komunal, herd immunity. Namun saya ingin ingatkan testing tracing dan treatment serta kesiapan fasilitas kesehatan tetap harus disiapkan. gerakan disiplin protokol kesehatan (prokes) harus tetap berjalan, disiplin 3M menggunakan masker dan lain-lain ini harus terus digencarkan," ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk