Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amran Pastikan Pasokan Pangan Aman: Jangan Manfaatkan Momen Nataru!
Advertisement . Scroll to see content

Hadapi Kirisis Panjang akibat Covid-19, Pemerintah Akan Perkuat Lumbung Pangan

Sabtu, 13 Juni 2020 - 05:05:00 WIB
Hadapi Kirisis Panjang akibat Covid-19, Pemerintah Akan Perkuat Lumbung Pangan
Bila pandemi Covid-19 tidak kunjung berakhir dibutuhkan ketahanan pangan agar tidak terjerembab dalam krisis panjang. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Krisis yang diakibatkan pandemi virus corona (Covid-19) menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia. Bila pandemi tidak kunjung berakhir dibutuhkan ketahanan pangan agar tidak terjerembab dalam krisis panjang.

Untuk itu, pemerintah akan memperkuat lumbung pangan di berbagai daerah. Salah satunya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

"Kita tahu Covid-19 ini membutuhkan solusi. Salah satunya adalah ketahanan pangan nasional. Dengan jumlah penduduk di atas 267 juta orang membutuhkan makan," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat (12/6/2020).

Menurutnya, lumbung-lumbung pangan kuat seperti Cilacap harus bisa mendapatkan energi lebih besar. Mentan mengaku ingin melihat secara langsung apa yang telah dilakukan Kabupaten Cilacap.

"Kabupaten Cilacap ini adalah lumbung pangan Jawa Tengah, lumbung pangan nasional yang harus terus kami semangati," katanya.

Menurut Mentan, hal itu dilakukan agar apa yang telah dirintis Bupati Cilacap Tatto Suwarto dan seluruh komponen pertanian di Kabupaten Cilacap terus berakselerasi lebih kuat lagi terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Saya datang hari ini memperkuat itu sekaligus apa-apa lagi yang Pak Bupati butuhkan dan kami harus merespons secara bersama. Yang kedua, tentu saja salah satu yang harus adalah bagaimana tetap menjaga ada supply dan demand, antara permintaan dan ketersediaan bahan pangan itu," ujarnya.

Dia menargetkan dari 5,6 juta hektare sawah di seluruh Indonesia harus tetap bisa menghasilkan 15 juta ton beras. "Sekarang stok yang ada 5,6 juta ton, sehingga kalau ditambah 15 juta ton berarti ada 20 juta ton. Kita harus bisa hasilkan 15 juta ton sampai akhir Desember," kata Mentan.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut