Hadapi Krisis akibat Covid-19, Bappenas: Pemerintah Tidak Bisa Bekerja Sendiri
JAKARTA, iNews.id - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyebutkan pandemi Covid-19 telah menyebabkan krisis ekonomi di berbagai negara. Dalam mengatasi ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, butuh kerja sama semua pihak.
Dia mencatat berdasarkan data IMF dalam World Economic Outlook Oktober 2020, pandemi Covid-19 telah mengganggu aktivitas ekonomi global. Perdagangan dunia diperkirakan turun 10 persen, sama seperti kondisi perdagangan pada saat global finansial krisis 2009, sehingga diperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 akan turun menjadi minus 4,4 persen. Ini berdampak pada naiknya tingkat pengangguran dunia yang diperkirakan sebesar 7,09 persen, atau 80 juta orang akan berada dalam kemiskinan ekstrem (pendapatan dibawah 1,9 dolar AS per perhari).
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat Covid-19 mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen pada kuartal II tahun 2020 dan diperkiraan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh level minus 1,1 persen,” ujar Menteri Bappenas dalam webinar Build Forward Better: Bangkit Bersama dari Covid-19 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dilansir Minggu (25/10/2020).
Dia menyebutkan kontraksi ekonomi tersebut juga berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran sekitar 2,9 juta orang, mengakibatkan tingkat pengangguran berada pada kisaran 7,8 hingga 8,5 persen. "Kondisi ini tentu akan berdampak pada pencapaian Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia,” kata Suharso.
Dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19, terutama di bidang kesehatan, lanjut dia, pemerintah Indonesia akan terus menggiatkan peningkatan fasilitas kesehatan, seperti penetapan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, pemenuhan kapasitas laboratorium, seperti reagen, alat tes dan sarana laboratorium untuk melakukan upaya deteksi terhadap masyarakat yang memiliki risiko terhadap penularan Covid-19 serta meningkatkan penanganan pasien, dengan terus memberikan dukungan penyediaan dan distribusi alat pelindung diri dan alat kesehatan bagi tenaga medis.
Sebaba itu, Menteri Suharso mengajak semua pihak untuk bersama-sama bangkit dari pandemi Covid-19 dan bersama-sama melanjutkan capaian agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurut Menteri Suharso, SDGs merupakan acuan bagi kita semua tanpa terkecuali untuk melakukan strategi pemulihan yang lebih baik dengan paradigma pembangunan baru, yang mengintegrasikan dan menyeimbangkan dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan secara bersamaan.
“Acara Road to SDGs Annual Conference ini dimaksudkan sebagai ”pintu pembuka” yang mengajak para pemangku kepentingan untuk menyebarluaskan arti pentingnya SDGs, membangun bangsa ini untuk bangkit dari Covid-19, serta bersama-sama melaksanakan program-program pembangunan secara lebih baik lagi,” ujar Kepala Bappenas.
Suharso berharap melalui webinar ini, akan menyadarkan tentang pentingnya solidaritas dan kolaborasi dalam menangani krisis Covid-19 dan pemulihan pascakrisis. Sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, memerlukan kerja sama intensif antara pelaku bisnis, masyarakat, serta berbagai pemangku kepentingan terkait. Untuk itu, berbagai langkah bersama bisa dilakukan untuk mengatasi pandemi ini dengan aksi kolektif untuk mendukung pencapaian TPB/ SDGs.
“Kompleksnya situasi yang kita hadapi saat ini menyadarkan kita untuk bekerja saling bahu membahu untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan pemulihan kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi pasca pandemi. Pemulihan untuk pembangunan yang lebih baik disebut sebagai: “Build Forward Better”, yang akan menjadi tema SDGs kita ke depan,” lanjut Suharso.
“Saya yakin dengan berbagai inovasi, pendekatan, dan solusi dalam menghadapi serta memulihkan situasi pasca pandemi Covid-19 ini. Di sisi lain, kita juga akan selalu membutuhkan kerja sama dengan pihak internasional yang didasari prinsip fair and just collaboration dan juga saling tukar pengalaman dan pembelajaran antar negara menentukan strategi yang efektif dalam menangani Covid-19,” kata Menteri Suharso.
Webinar tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Arifin Rudiyanto. Dia mengatakan Bappenas dalam rangka melaksanakan tugas koordinasinya sejak 2018 sudah menginisiasi penyelenggaraan road to SDGs annual conference. Pertemuan tahun ini dalam bentuk webinar yang bertemakan Build Forward Better: Bangkit Bersama dari Covid 19 Untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai koordinator pelaksanaan SDGSs di Indonesia mengajak seluruh platform partisipasi dan masyarakat umum untuk bersama merumuskan solusi terbaik terhadap dampak covid 19 untuk pencapaian SDGs di Indonesia,” ujar Arifin.
Menurut Arifin apa yang diupayakan saat ini sudah sejalan dengan langkah pemerintah yang fokus pada pencegahan penyebaran dampak covid 19 serta pembangunan yang lebih baik pasca covid 19.
“Acara hari ini merupakan kick off dari rangkaian virtual SDGs annual conference 2020 yang akan dilanjutkan dengan kompetisi virtual event dan pemilihan duta kampus SDGs Indonesia. Selanjutnya sebagai acara puncak virtual SDGs annual conference 2020 akan diselenggarakan pada bulan desember 2020 nanti,” kata Arifin.
Lebih lanjut Arifin menghimbau kepada seluruh masyarakat sebagai pemangku kepentingan SDGs dapat ikut serta dalam acara kompetisi tersebut. “Kami mendorong terlaksananya berbagai kegiatan yang diselenggarakan secara mandiri dalam bentuk seminar atau webinar, sesi diskusi, gerakan bersama, dan atau konten media social yang diselenggarakan dibawah paying acara road to SDGs annual conference yang dikoordinasikan oleh Bappenas dengan menggunakan hastag SDGs Indonesia 2020,” kata Arifin.
Editor: Dani M Dahwilani