Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kuota Impor BBM SPBU Swasta Ditambah Tahun Depan? Ini Kata ESDM
Advertisement . Scroll to see content

Harga Batubara Acuan Desember Turun Jadi 94,04 Dolar AS

Rabu, 13 Desember 2017 - 13:51:00 WIB
Harga Batubara Acuan Desember Turun Jadi 94,04 Dolar AS
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mencatat Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Desember 2017 mengalami penurunan menjadi 94,04 dolar Amerika Serikat (AS) per ton dari 94,84 dolar AS per ton pada bulan sebelumnya, atau turun sekitar 0,8 persen.

HBA tersebut merupakan harga untuk penjualan langsung (spot) periode 1 Desember hingga 31 Desember 2017 pada titik serah penjualan secara Freight on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, penentuan HBA ditetapkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 4120 K/32/MEM/2017 pada tanggal 8 Desember 2017.

Lebih lanjut Agung mengutarakan, dalam Kepmen tersebut disebutkan nilai HBA diperoleh rata-rata empat indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Penentuan ini disetarakan pada nilai kalori batubara 6.322 kcal per kilogram Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8 persen, kandungan sulfur 0,8 persen as received (ar), dan kandungan ash 15 persen ar.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year) sebesar 101,69 dolar AS per ton pada HBA Desember 2016, maka tren HBA Desember 2017 turun sebesar 7,65 dolar AS per ton atau setara 8 persen.

Penurunan ini dikarenakan pada pekan kedua dan ketiga bulan November harga sempat turun hingga menyentuh angka 89-90 dolar AS per ton. Salah satunya dipengaruhi penurunan permintaan China karena adanya pembatasan impor.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut