Harga BBM Tak Kunjung Turun, Arifin Tasrif Soroti Volume Penjualan Pertamina
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah hingga saat ini belum menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Keputusan tersebut di tengah harga minyak mentah dunia yang anjlok.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, terdapat beberapa hal yang membuat harga BBM belum turun. Salah satunya, harga BBM di Indonesia masih tergolong yang termurah di regional ASEAN.
Penjualan dalam negeri juga tercatat turun signifikan pada bulan April sekitar 26,4 persen. “Volume penjualan BBM dalam negeri itu turun secara signifikan dibandingkan kondisi sebelum Covid-19 pada Januari-Februari kemarin,” ujar Arifin saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI via daring, Senin (4/5/2020).
Arifin menjelaskan, pada Januari dan Februari 2020 PT Pertamina (Persero) telah menurunkan harga BBM seri Pertamax sebanyak dua kali. Penurunan harga tersebut cukup tajam, pada bulan Januari diturunkan sekitar Rp300 hingga Rp1.750 per liter.
Sementara pada Februari turun sekitar Rp50 hingga Rp300 per liter. “Terhadap RON 92, RON 95, RON 98 dilakukan penurunan karena sudah ada indikasi indeks gasoline yang terlihat turun,” ujar Arifin.
Harga BBM masih belum kunjung turun juga disebabkan harga minyak dunia masih belum stabil, serta memiliki volatilitas yang cukup tinggi. Namun, beberapa badan usaha telah memberikan diskon, antara lain diskon bagi para nelayan yang menggunakan Solar dan elpiji di daerah yang memiliki biaya operasional kerja cukup besar.
Saat ini, pemerintah masih menunggu dampak pemotongan produksi minyak oleh negara produsen minyak mentah (OPEC)+. Pemotongan tersebut senilai 9,7 juta barel per hari pada bulan Mei-Juni 2020, serta 7,7 juta barel per hari pada Juli-Desember 2020, dan juga 5,8 juta barel per hari pada Januari 2021-April 2022.
Editor: Ranto Rajagukguk