HKTI Jadikan Bali Proyek Percontohan Benih Padi Nasional
JAKARTA, iNews.id - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menjadikan Provinsi Bali sebagai proyek percontohan nasional benih padi M-400. Melalui pengembangan padi berkualitas ini diharapkan produktivitas dan kesejahteraan petani meningkat.
Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta mengapresiasi langkah Ketua Dewan Pengurus Nasional HKTI Jenderal (Purn) Moeldoko yang berhasil menciptakan bibit beras unggulan jenis M-400. Menurut dia, bibit padi yang kali pertama ditanam di Subak Dangin Umah, Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali itu menguntungkan bagi petani.
"Tentu saja kita mengapresiasi terobosan beliau (Jenderal Purn Moeldoko) atas prestasinya bisa menghadirkan kesejahteraan bagi petani melalui bibit unggul M-400 ini," kata Sudikerta dalam keterangan pers yang dilansir, Minggu (7/1/2018).
Sudikerta sangat mendukung upaya megembalikan kejayaan petani melalui swasembada pangan sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah pusat. Sebagai destinasi pariwisata, ia melanjutkan, sudah barang tentu Bali berbasis pada alam dan budaya yang tak lepas dari keberadaan subak.
"Jadi hal ini sejalan dengan kepariwisataan kita. Bagaimana lahan terjaga, petani sejahtera, pariwisata terus lestari. Tenu kami mendukung sepenuhnya program HKTI, khususnya penyebaran bibit M-400 ini yang sudah terbukti menguntungkan petani," tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pengurus Provinsi HKTI Bali, Putu Arya Sedhana menjelaskan, pada panen perdana padi unggulan tipe M-400 yang diproduksi RNG PT Modal Tani milik HKTI pimpinan Jenderal (Purn) Moeldoko hasilnya sungguh luar biasa. Petani mendapatkan hasil panen berlipat dibanding menanam bibit varietas jenis lainnya.
"Ini organik dan hasilnya luar biasa, 7,5 ton per hektare. Jauh lebih tinggi dibanding bibit varietas jenis lainnya. Dari sisi keuntungan jelas petani untung," ucap dia.
Saat ini di Bali, Arya melanjutkan, animo petani begitu tinggi terhadap bibit M-400 yang sudah dibuktikan oleh Subak Danin Umah ini. "Animonya sungguh luar biasa. Dalam waktu dekat kami akan melakukan penanaman di Buleleng, dilanjutkan daerah lainnya di Bali," ujarnya.
Tahun ini HKTI Bali sudah mencanangkan untuk menyediakan lahan seluas 5 hektare di masing-masing kabupaten/kota se-Bali. Lahan itu akan ditanami bibit M-400 yang akan dimulai pada bulan ini. "Ketua DPN HKTI menegaskan jadi petani itu bukan takdir, tetapi anugerah untuk menjaga kedaulatan negara. Bibit ini tentu saja mudah, murah degan hasil yang melimpah," katanya.
Editor: Ranto Rajagukguk