Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat
Advertisement . Scroll to see content

IA-CEPA Kelar, 7.000 Jenis Produk RI Bisa Masuk Australia Bebas Tarif

Jumat, 07 September 2018 - 14:23:00 WIB
IA-CEPA Kelar, 7.000 Jenis Produk RI Bisa Masuk Australia Bebas Tarif
ilustrasi. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia dan Australia telah rampung menyelesaikan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Pemerintah memastikan Indonesia akan diuntungkan dari kerja sama yang telah melalui proses perundingan selama enam tahun tersebut. Secara keseluruhan, hubungan kedua negara juga akan makin kuat.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini mengatakan, ada sekitar 7 ribu jenis produk Indonesia yang bisa diekspor ke Australia tanpa dikenakan bea masuk.

"Dari Australia, produknya ada 7.000 pos tarif dia untuk barang kita semua nol. Jadi, kita ekspor ke sana semua nol," katanya saat jumpa pers di kantornya Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Sementara, produk Australia yang diimpor ke Indonesia tidak secara keseluruhan mendapatkan hak yang sama seperti yang diperoleh Indonesia. Pasalnya, Harmonized System (HS) code milik Indonesia begitu banyak.

"Kalau Australia ke Indonesia enggak semuanya nol. Ada sekitar 90 persenan-lah yang nol (tarif). Enggak semua, karena kita punya sensitif kan. Tapi, HS code kita lebih banyak," ujarnya.

Beberapa produk Indonesia yang berpotensi untuk ditingkatkan ekspornya antara lain produk otomotif (khususnya mobil listrik dan hybrid), kayu dan turunannya termasuk furnitur, tekstil dan produk tekstil, ban, alat komunikasi, obat-obatan, permesinan, dan peralatan elektronik.

Sementara untuk sektor industri atau manufaktur, kata Ayu, Indonesia dapat mengakses bahan baku dasar atau penolong produksi yang lebih murah dan berkualitas untuk kemudian diekspor ke negara ketiga.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Iman Pambagyo menambahkan adanya tarif nol ini diharapkan meningkatkan ekspor sekaligus mampu mengurangi defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD).

"Di dalam bilateral CEPA ini, Australia mengkomitmenkan cost tarifnya nol, jadi semua cost tarifnya nol. Jadi, itu yang sangat signifikan bagi kita," ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut