Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengalaman Jadi Bagian dari ShopeeVIP: Benefitnya Banyak Banget!
Advertisement . Scroll to see content

Imbas Covid-19, Survei DBS: 66 Persen Masyarakat Kini Belanja Online

Kamis, 15 Oktober 2020 - 14:58:00 WIB
Imbas Covid-19, Survei DBS: 66 Persen Masyarakat Kini Belanja Online
Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari, termasuk berbelanja. (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Perubahan juga terjadi pada cara berbelanja dari offline menjadi online.

Berdasarkan survei Bank DBS Indonesia terhadap lebih dari 500 responden yang mayoritas berada di Jawa, masyarakat kini mengutamakan kebersihan dan kesehatan. Dua faktor itu menjadi penentu dalam cara beraktivitas.

Soal kesehatan misalnya, 54 persen responden saat ini mengonsumsi lebih banyak vitamin dan suplemen. 69 persen responden memilih masakan sendiri.

Soal keamanan, 84 persen memilih beraktivitas dari rumah seperti bekerja, belajar, dan beraktivitas lainnya, termasuk berbelanja.

"Belanja online di situs e-commerce meningkat 66 persen setelah pandemi, di mana sebelum pandemi hanya 14 persen. Belanja di pusat perbelanjaan turun secara signifikan mencapai 24 persen, padahal sebelum pandemi Covid-19, 72 persen responden memilih belanja di toko," tulis Tim Riset DBS, dikutip Kamis (15/10/2020).

Tak hanya toko, belanja sehari-hati di pasar tradisional juga berkurang. Responden kini memilih platform digital untuk berbelanja sembako demi mengurangi interaksi dengan orang lain.

"Aplikasi toko online sebagai tempat pilihan responden untuk berbelanja naik tujuh kali lipat dari tiga persen sebelum pandemi menjadi 21 persen. Mereka yang masih berbelanja ke pasar tradisional turun tajam menjadi 30 persen dari 52 persen sebelum pandemi," katanya.

Bank DBS menilai, perubahan aktivitas tersebut berdampak pada ekonomi nasional. Banyak masyarakat yang cenderung mengerem belanja.

"DBS telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi minus satu persen dari perkiraan sebelum pandemi 5,3 persen," katanya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut