Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025
Advertisement . Scroll to see content

IMF Peringatkan Lonjakan Inflasi, The Fed Diminta Perketat Kebijakan

Rabu, 13 Oktober 2021 - 18:21:00 WIB
IMF Peringatkan Lonjakan Inflasi, The Fed Diminta Perketat Kebijakan
Logo International Monetary Fung (IMF). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - International Monetary Fund (IMF) memperingatkan kecenderungan lonjakan inflasi untuk negara-negara ekonomi maju, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan China. 

Terkait dengan itu, IMF dalam laporan yang dikeluarkan Selasa (12/10/2021), meminta Bank Sentral negara-negara maju, termasuk The Federal Reserve (The Fed) untuk memperketat kebijakan, salah satunya dengan menaikan suku bunga. 

"Bank sentral negara-negara maju, seperti The Fed harus bersiap untuk memperketat kebijakan jika inflasi di luar kendali," tulis laporan IMF, seperti dikutip CNBC, Rabu (13/10/2021).  

Dalam laporannya, IMF menyebut serentetan kenaikan harga komoditas global termasuk komoditas energi saat ini mulai mereda, namun menyimpan ketidakpastian yang tinggi. Hal itu, membuat AS, Inggris, dan China menjadi negara dengan risiko inflasi condong ke atas.

“Bank sentral harus memetakan tindakan kontingen, mengumumkan pemicu yang jelas, dan bertindak sejalan dengan komunikasi terkait hal itu (imflasi, red0,” kata Gita Gopinath, penasihat ekonomi dan direktur penelitian IMF, dalam ringkasan eksekutif yang menyertai laporan tersebut.

IMF menyatakan ada tren stagflasi di mana ekspektasi pertumbuhan ekonomi melambat. Terkait dengan itu, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 dari 6 persen menjadi 5,9 persen. 

Dengan inflasi yang mencapai level tertinggi dalam 30 tahun di AS, IMF menilai The Fed harus bergulat dengan kebijakan untuk menentukan kapan harus mulai menarik kembali bantuan luar biasa sejak krisis pandemi Covid-19 dimulai pada awal 2020.

Pejabat Fed telah menyatakan bahwa senjata utama untuk melawan inflasi adalah menaikkan suku bunga. The Fed menggunakan apa yang disebutnya "panduan ke depan" untuk memberikan gambaran yang jelas kepada publik tentang niat di masa depan dan kriteria apa yang akan digunakan untuk mengubah kebijakan. 

CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, termasuk di antara ekonom yang melihat pendinginan inflasi. Dia berharap masalah rantai pasokan yang berkontribusi pada lonjakan harga akan selesai pada tahun 2022.

Informasi lebih lanjut tentang AS saat ini gambaran inflasi datang Rabu dengan rilis indeks harga konsumen untuk bulan September. Ekonom memperkirakan bahwa harga sekeranjang barang konsumsi umum naik 0,3 persen untuk bulan ini, membawa kenaikan tahun ke tahun menjadi 5,3  persen.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut