IMF Prediksi Ekonomi Tak Seburuk Perkiraan Awal, Ini Kata BI
JAKARTA, iNews.id - Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi minus 4,4 persen. Perkiraan ini lebih baik dari proyeksi Juni 2020 yang minus 4,9 persen imbas Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, perbaikan proyeksi tersebut menunjukkan respons otoritas di masing-masing negara dalam menanggulangi dampak pandemi.
"Perbaikan tersebut sejalan dengan realisasi pertumbuhan PDB kuartal II-20 yang lebih baik dari prediksi semula, terutama di negara maju, dan aktivitas ekonomi yang mulai meningkat pasca pelonggaran pembatasan sosial," katanya, Minggu (18/10/2020).
Menurut Perry, respons dengan kebijakan berskala besar (extraordinary) di bidang moneter, fiskal, keuangan, dan kesehatan, yang diambil oleh berbagai negara di dunia mendorong pemulihan ekonomi global.
Meski begitu, BI mendorong agar sinergi kebijakan tetap dilakukan. Sinergi, kata Perry, tak hanya dilakukan secara domestik antar regulator, melainkan kerja sama yang bersifat internasional.
"Hal ini untuk meningkatkan resiliensi perekonomian serta mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucapnya.
Perry menambahkan, bank sentral bersama pemerintah dan lembaga terkait akan terus menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Dengan mencermati dinamika perekonomian, mencermati pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap prospek perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," katanya.
Editor: Rahmat Fiansyah