Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Bertemu Dasco hingga Purbaya, Bahas Stabilitas Politik hingga Penguatan Pertumbuhan Ekonomi 
Advertisement . Scroll to see content

Indef Prediksi Ekonomi Indonesia pada 2020 Tumbuh 4,80 Persen

Kamis, 06 Februari 2020 - 17:50:00 WIB
Indef Prediksi Ekonomi Indonesia pada 2020 Tumbuh 4,80 Persen
Institute of Development for Economics and Finance (Indef) memprediksi berlanjutnya tren perlambatan pertumbuhan ekonomi pada 2020. (Foto: Shutterstock)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Institute of Development for Economics and Finance (Indef) memprediksi berlanjutnya tren perlambatan pertumbuhan ekonomi pada 2020. Pada tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen, turun dari tahun 2018 yang sebesar 5,17 persen.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 di bawah 5 persen. "Indef melihat bahwa pertumbuhan ekonomi 2020 masih berkisar sekitar 4,80 persen," kata Tauhid di ITS Tower, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Tauhid mengatakan, prediksi tersebut didasari oleh temuannya yang menunjukkan terjadinya penurunan daya beli masyarakat. Hal ini terjadi meskipun pemerintah telah memberikan insentif tambahan seperti bantuan sosial, hingga aturan kenaikan gaji pekerja 

Tauhid juga berpandangan Omnibus Law yang digadang-gadang pemerintah dapat memperlancar arus investasi ke Indonesia belum akan berjalan efektif dalam waktu dekat. Hal ini karena pemerintah masih perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk membuat peraturan turunan dari Omnibus Law.

"Kemungkinan 2021-2022 baru efektif, sehingga investasi yang diharapkan pada tahun 2020 belum bisa datang dengan cepat," kata Tauhid.

Adapun Tauhid juga mengatakan adanya faktor global yang turut memengaruhi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2020. Faktor ini di antaranya, masih berlangsungnya Perang Dagang AS-China  hingga penyebaran virus korona yang telah memberikan hantaman serius terhadap perekonomian Tiongkok.

Indonesia sebagai salah satu mitra utama China tentunya juga akan terdampak hantaman tersebut. Pasalnya, China selama ini telah menjadi salah satu tujuan utama ekspor Indonesia.

"Ketika permintaan dari China melambat, otomatis berpengaruh ke ekspor kita. (Selain itu) dengan situasi virus korona sekarang, investor China lebih memprioritaskan bagaimana memperbaiki perekonomian domestik ketimbang memprioritaskan investasi di negara luar, termasuk Indonesia," ucap Tauhid.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut