Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, Momen Walkot New York Zohran Mamdani Dibacakan Al Fatihah oleh Imam dari Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Masuk Daftar 15 Negara Terancam Resesi, Sri Mulyani: Kita Aman tapi Tidak Terlena

Rabu, 13 Juli 2022 - 17:53:00 WIB
Indonesia Masuk Daftar 15 Negara Terancam Resesi, Sri Mulyani: Kita Aman tapi Tidak Terlena
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

BALI, iNews.id - Survei Bloomberg yang dirilis baru-baru ini menyebut Indonesia masuk daftar 15 negara di Asia yang terancam mengalami resesi ekonomi. Indonesia berada di posisi ke-14 dari 15 negara Asia yang diperkirakan mengalami resesi.  

Berdasarkan survei yang dirilis Bloomberg, Indonesia disebut berada di posisi 14 dengan persentase 3 persen mengalami resesi ekonomi. Dalam survei itu, Sri Lanka berada di posisi pertama dengan persentase 85 persen, dam New Zealand 33 persen. 

Selanjutnya, Korea Selatan dan Jepang masing-masing 25 persen. China, Hong Kong, Australia, Taiwan, dan pakistan masing-masing 20 persen. Diikuti Malaysia 13 persen, Vietnam 10 persen, Thailand 10 persen, Filipina 8 persen, Indonesia 3 persen, dan India 0 persen.

Menanggapi munculnya ancaman resesi tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa pemerintah tetap waspada. Kondisi indikator neraca pembayaran dan APBN yang baik pun tidak serta merta membuat pemerintah menjadi terlena.

"Bukan berarti kita terlena, kita akan tetap waspada. Kita akan gunakan semua instrumen kita, berhati-hati dalam membuat kebijakan, baik itu fiscal and monetary policy di sektor keuangan dan juga regulasi yang lainnya untuk memonitor situasi," ujar Sri di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7/2022). 

Menkeu mengungkapkan, posisi Indonesia dilihat dari indikator neraca pembayaran, APBN, ketahanan, juga sektor korporasi dan rumah tangga, maupun sektor lainnya, relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya. 

"Angka kita 3 persen, jauh dibandingkan negara-negara lain yang tembus 70 persen (potensi resesinya)," ungkap Sri Mulyani. 

Kendati risiko yang persentasenya kecil, Sri mengatakan pihaknya akan terus waspada dan berhati-hati dalam membuat kebijakan, mengingat masih ada risiko ketidakpastian global. Hal ini seiring risiko global terkait inflasi dan resesi, atau stagflasi akan berlangsung sampai tahun depan.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut