Industri Mamin Diminta Pacu Kerja Sama dengan Sektor Perikanan
JAKARTA, iNews.id – Kementerian Perancangan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan industri pengolahan makanan dan minuman (mamin) berperan penting dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun, sektor ini belum dimaksimalkan untuk menjembatani tingginya potensi ekonomi hasil laut dan perikanan Tanah Air.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menuturkan, saat ini industri pengolahan makanan dan minuman merupakan sektor pendorong perekonomian nomor satu di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari sumbangan sektor ini terhadap PDB nonmigas, yakni 34,95 persen pada 2017.
"Data mengatakan dari semua subsektor manufaktur, dari semua jenis prodak manufaktur kita, ada satu prodak atau subsektor yang kalo saya buat ranking itu nomor satu, industri pengolahan makanan dan minuman," kata Bambang ditemui di kantornya, Rabu (14/11/2018).
Tidak hanya melihat sumbangsihnya kepada PDB, industri mamin juga merupakan penyerap terbesar tenaga kerja, dengan angka 3,3 juta orang atau sebesar 21,34 persen dari 16,6 juta tenaga kerja dibidang industri pada 2017. Selain itu, ekspor yang dilakukan oleh industri mamin merupakan mampu mengurangi angka defisit transaksi berjalan negara.
"Itu kita lihat dari tiga aspek dari aspek penciptaan nilai tambah, dia paling besar, PDB nya paling besar. Yang kedua, penciptaan lapangan kerja ini juga penting, ini bicara mengenai pengurangan pengangguran. Dalam CAD dia juga aspeknya paling besar," tutur Bambang.
Namun, Bambang melihat sektor ini belum diberdayakan cukup maksimal untuk menggarap hasil laut dan perikanan dalam negeri. Dia menilai perlu adanya kerja sama dari sektor industri kelautan dan perikanan sebagai pemasok industri mamin.
"Yang namanya industri kelautan dan perikanan, itu seharusnya menjadi salah satu input utama, untuk industri pengolahan makanan dan minuman industri pengolahan ini adalah daya tambahnya, tapi dia tidak bisa menciptakan daya tambah kalau tidak kepastian dari inputnya," katanya.
Dengan adanya kerja sama yang baik antarkedua industri, akan memunculkan keuntungan bagi negara. Hal ini disebabkan, karena nilai jual ikan mentah, akan menjadi lebih tinggi lagi ketika sudah dikemas oleh industri mamin.
Menurut Bambang sektor kelautan adalah satu sektor yang seharusnya dispesialisasikan oleh Indonesia, untuk dapat bersaing di pasar internasional.
Editor: Ranto Rajagukguk